Menuju konten utama

Luhut Akan Lakukan Efisiensi Dalam Tubuh Pertamina

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan meminta PT Pertamina (Persero) bisa melakukan lebih banyak efisiensi dengan meningkatkan komponen dalam negeri.

Luhut Akan Lakukan Efisiensi Dalam Tubuh Pertamina
Pekerja melakukan pengecatan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di Jakarta, Jumat (12/8). PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer. Jumlah ini setara dengan 76 persen pipa gas bumi di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sektor migas telah terbuai dengan terlalu banyak melakukan ekspor, sehingga pasar domestik terlupakan.

"Kelemahan kita sekarang adalah inefisiensi, terlalu banyak impor. Kita ingin Pertamina jadi perusahaan besar, tapi efisien," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ia mengatakan bahwa pipa-pipa buatan Indonesia harus lebih banyak digunakan perusahaan di Indonesia, karena pipa produksi dalam negeri ini memiliki kualitas yang memadai dan telah diekspor ke luar negeri.

"Selama ini kita menggunakan pipa impor, 'enough is enough'," ujar Luhut.

Luhut yang juga menjabat Menko Kemaritiman mengatakan efisiensi saat ini mutlak dilakukan di sektor migas.

Dia mengaku tengah mengatasi sejumlah masalah di sektor migas demi mendorong efisiensi.

"Saat ini saya akan mengatasi beberapa masalah, seperti banyak peraturan yang dirasa mempersulit. Kalau bisa diatasi hanya dengan kepmen saya akan tanda tangani, selama itu untuk efisiensi," katanya pula.

Luhut juga mengaku ingin membangun kerja tim yang baik dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas.

"Saya ingin di ESDM ini memiliki 'teamwork' yang baik, jangan bapak-bapak berpolitik. Bekerjalah sesuai bidang kerja anda. Saya ingatkan kepada saudara, tugas pokok kita adalah menjadikan organisasi ini menjadi organisasi yang efisien dan efektif," ujarnya lagi.

Menurut dia, catatan keuangan perusahaan minyak negara itu juga terus menunjukkan perbaikan dengan utang jangka pendek yang menyusut dari sekitar 5 miliar dolar AS pada 2014 menjadi 0,44 miliar dolar AS.

Arus kas perusahaan juga terus mengalami peningkatan dari 3,1 miliar dolar AS menjadi 5,4 miliar dolar AS saat ini.

"Tapi, Pertamina ini masih banyak tingkat komponen dalam negeri atau TKDN belum dipakai. Lebih baik lagi kalau di hulu menggunakan pipa buatan dalam negeri. Kini saya ada di sini, akan saya awasi," katanya lagi.

Menurut dia, penggunaan produk-produk dalam negeri memiliki banyak manfaat, seperti membuka lapangan kerja dan nilai tambah berupa pajak.

Adapun dari sisi kualitas, produk dalam negeri akan membaik seiring berjalan waktu.

"Saya memahami Pertamina dan perusahaan migas punya standar yang tinggi. Saat ini PGN masih banyak impor, sekarang harus dikurangi. Saya kan pantau ini. Pabrik pipa di Indonesia ada empat sekarang ini, mereka semua 'underutilized'," katanya lagi.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berhasil menyabet sejumlah penghargaan dalam acara penganugerahan penghargaan keselamatan migas yang diberikan oleh Ditjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM di Nusa Dua, Bali, yang juga dihadiri Luhut.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini