Menuju konten utama

LSI Denny JA: Jokowi Potensi Menang karena Kinerjanya Disukai

LSI Denny JA mengatakan, mereka yang menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 69,5 persen.

LSI Denny JA: Jokowi Potensi Menang karena Kinerjanya Disukai
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo bergegas seusai kampanye di Depok, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019). tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf berpotensi menang telak pada pertarungan Pilpres 2019 melawan paslon 02, Prabowo-Sandi.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menerangkan, faktor utama paslon petahana itu berpotensi menang telak karena masyarakat menyukai kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama masa pemerintahannya 4 tahun lebih.

Berdasarkan hasil survei terkini LSI Denny JA, menunjukan bahwa mereka yang menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 69,5 persen. Sementara masyarakat yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebesar 25,6 persen.

"Petahana yang dipersepsikan berhasil akan mudah terpilih kembali dan sebaliknya, jika dipersepsikan kinerjanya buruk apalagi gagal, maka akan berpotensi dikalahkan. Faktor kepuasan terhadap kinerja menjadi kekuatan utama Jokowi-Maruf," ujarnya saat di Kantor LSI Denny JA, Jumat (12/4/2019).

Kemudian, kata Ardian, mayoritas publik merasa puas dengan program-program sukses Jokowi yang populer. Keenam program tersebut adalah antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Pembangunan Infrastruktur, Program Dana Desa, dan Beras Sejahtera.

"Program-program yang populer dan dipersepsikan sukses ini menjadi kekuatan pembeda dari penantang," kata Ardian.

Selain itu, Jokowi-Maruf juga memiliki dukungan dari tiga segmen utama. Seperti pemilih minoritas, pemilih wong cilik, dan pemilih muslim yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

"Ketiga segmen utama ini adalah pemilih loyal Jokowi-Maruf. Loyalitas dan keunggulan telak di segmen ini menjadi kekuatan utama Jokowi-Maruf," ucapnya.

Selanjutnya, Ardian menuturkan, figur dan personal Jokowi lebih disukai dibandingkan dengan Prabowo. Hampir semua aspek personal yang biasanya menjadi pertimbangan pemilih dalam menilai pemimpin, Jokowi unggul dibanding Prabowo.

Personalitas Jokowi yang unggul dibandingkan Prabowo Seperti dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, religius, dan merakyat.

"Hanya persepsi berwibawa sebagai pemimpin yang Prabowo Subianto lebih unggul dibandingkan Jokowi," tuturnya.

Terakhir, dirinya menerangkan apabila diamati secara kualitatif, maka Jokowi lebih kuat dibanding Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Seperti citra temperamental Prabowo yang semakin sering terlihat dan viral ke publik, persepsi Jokowi yang lebih unggul debat dibandingkan Prabowo, dan kekhawatiran publik terhadap eksklusivisme Prabowo-Sandi yang terlihat dalam kampanye. Seperti yang dikritik oleh SBY [Saat Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK]," jelas Ardian.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto