Menuju konten utama

LSI Denny JA Jelaskan Alasan Emak-emak Lebih Memilih Jokowi-Ma'ruf

Menurut LSI Denny JA para pemilih perempuan melihat kerja nyata Jokowi dibandingkan retorika politik kubu Prabowo.

LSI Denny JA Jelaskan Alasan Emak-emak Lebih Memilih Jokowi-Ma'ruf
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kedua kanan) beraktivitas senam pagi bersama relawan saat berkunjung di Demak, Jawa Tengah, Kamis (31/1/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

tirto.id - Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby angkat bicara mengenai anomali klaim kubu Prabowo-Sandiaga yang mengaku didukung emak-emak tetapi elektabilitas condong ke Jokowi-Maruf.

Menurut Adjie, pemilih perempuan itu tidak terpengaruh propaganda kubu Prabowo karena situasi ekonomi Indonesia seperti sembako di kepemimpinan Jokowi tidak ada masalah. Oleh karena itu masih banyak perempuan mendukung Jokowi.

"Mengapa Pak Jokowi tinggi? Sebagai pemilih emak-emak, situasi ekonomi saat ini ya baik-baik saja, aslinya harga kebutuhan pokok stabil, inflasi relatif stabil, misalnya BBM juga stabil nggak ada kenaikan," kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Menurut hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin dari pemilih perempuan di angka 57 persen. Dukungan ini meningkat dibandingkan hasil survei pada Agustus 2018. Saat itu elektabilitas Jokowi dari pemilih perempuan hanya 50,2 persen.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandi dari pemilih perempuan justru turun dari sebelumnya berada di angka 30 persen kini menjadi 27,8 persen.

Menurut Adjie, penurunan tersebut terjadi karena pasangan Prabowo-Sandiaga tidak memberikan program kerja yang jelas kepada emak-emak dan para perempuan.

Adjie menambahkan, kubu Prabowo memang menyasar pemilih perempuan, tetapi pemilih perempuan juga melihat kerja nyata dari petahana. Kubu 02 juga tidak mempunyai janji yang konkret terkait penyelesaian masalah kebutuhan emak-emak sehingga publik memilih Jokowi-Maruf yang sudah terbukti.

Ia menduga, pemilih perempuan akhirnya memilih Jokowi-Maruf karena tidak mampu membuat narasi konkret program mereka.

"Narasi konkret program secara umum itu belum ada gaungnya di pemilih sehingga itu orang melihat sebagai simbol kampanye sebagai gimmick kampanye memprioritaskan emak-emak itu memang ya bisa-bisa aja, tapi elektoralnya tak terlalu terasa," kata Adjie.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada periode 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1200 responden di 34 provinsi di Indonesia.

Penelitian menggunakan pendekatan multistage random sampling dengan nilai margin error sebesar 2,8 persen. Penelitian juga dilakukan dengan cara wawancara secara tatap muka dengan kuesioner. Mereka juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan FGD, analis media, dan indepth intervensi. Survei dibiayai langsung oleh LSI Denny JA.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH