Menuju konten utama

Longsor di Natuna, PUPR Diminta Perbaiki Jalan & Jembatan Rusak

Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda meminta Kementerian PUPR menyegerakan perbaikan jalan dan jembatan agar akses jalan kembali normal.

Longsor di Natuna, PUPR Diminta Perbaiki Jalan & Jembatan Rusak
Foto udara bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023). BANTARA FOTO/Kiky Firdaus/Lmo/foc.

tirto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak akibat longsor di Serasan. Permintaan itu disampaikan Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda.

“Terlebih dahulu untuk jalan dan jembatan yang terputus agar dapat diperbaiki dengan maksimal, sehingga akses jalan dapat kembali normal,” kata Huda dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (20/3/2023).

Saat ini, Kementerian PUPR sedang membangun rumah relokasi bagi korban longsor dan warga yang tinggal di permukiman rawan longsor di Serasan.

Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan selam masa tunggu pembangunan rumah relokasi, pengungsi bencana longsor diberi dua pilihan.

"Pertama dapat tinggal dipengungsian dan kebutuhannya akan dipenuhi. Kedua warga yang terdampak dapat tinggal di luar pengungsian dan akan diberikan uang hunian tunai dalam masa tunggu tiga bulan hingga rumah relokasi selesai dibangun," kata Siswandi dalam keterangan yang sama.

Siswandi menyampaikan masa tanggap darurat pencarian korban longsor di Serasan ditutup per Sabtu, 18 Maret 2023. Penanganan bencana longsor kini memasuki tahap transisi dan recovery tanggap darurat hingga 31 Maret 2023.

Hingga hari terakhir pencarian korban longsor di Serasan, tim SAR gabungan telah menemukan 50 jenazah dan menyatakan empat orang hilang.

“Alhamdulillah setelah memberikan pengertian, keluarga dapat menerima dan sudah mengikhlaskan,” kata Siswandi

Pemkab Natuna mencatat per Minggu (19/3/2023), warga terdampak longsor di Serasan yang mengungsi sebanyak 478 orang. Sebagian warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing yang tidak mengalami kerusakan.

Para pengungsi tersebar di berbagai titik, dengan rincian sebagai berikut:

Pengungsian PLBN: 33 Orang

Pengungsian Pelimpak: 26 Orang

Pengungsian Kp. Hilir: 66 Orang

Pengungsian Batu Berian: 22 Orang

Pengungsian Desa Payak: 5 Orang

Pengungsian Tanjung Setelung: 3 Orang

Pengungsian SMA 1: 194 Orang

Pengungsian Air Nusa: 0 Orang

Pengungsian Jermalik: 33 Orang

Pengungsiang Arun Ayam: 72 Orang

Pengungsian Air Ringau: 4 Orang

Baca juga artikel terkait LONGSOR NATUNA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan