Menuju konten utama

Lokasi Gunung Sinabung & Update Berita Erupsi Sinabung 3 Maret

Badan Geologi, PVMBG juga mengatakan, hingga saat ini Gunung Sinabung masih mengalami erupsi tidak menerus sejak 2013.

Lokasi Gunung Sinabung & Update Berita Erupsi Sinabung 3 Maret
Warga mengamati Gunung Sinabung yang menyemburkan material vulkanik di Desa Tigapancur, Simpang Empat, Karo, Sumatera Utara, Rabu (24/2/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

tirto.id - Gunung Sinabung mengalami 70 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-120 mm dan lama gempa 12-96 detik pada periode pengamatan Rabu (3/3/2021) antara pukul 00:00-06:00 WIB.

Badan Geologi, PVMBG sebelumnya menginformasikan bahwa Gunung Sinabung sempat mengeluarkan awan panas guguran Selasa (2/3/2021) pukul 07:15 WIB dengan jarak luncur 4.500 meter ke arah Tenggara Timur dan tinggi kolom abu 5.000 meter.

Badan Geologi, PVMBG juga mengatakan, hingga saat ini Gunung Sinabung masih mengalami erupsi tidak menerus sejak 2013.

Sementara untuk aktivitas terkini selain mengalami 70 kali gempa guguran, Gunung Sinabung juga mengalami 2 kali gempa hembusan.

Berikut aktivitas terbaru Gunung Sinabung menurut Badan Geologi, PVMBG,

Berita Gunung Sinabung Terkini

Periode pengamatan

Rabu (3/3/2021) pukul 00:00-06:00 WIB

Lokasi

Gunung Api Sinabung terletak di KabKota Karo, Sumatera Utara dengan posisi geografis di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl

Pengamatan visual

Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.

Klimatologi

Cuaca mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat. Suhu udara sekitar 17°C.

Kegempaan

70 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-120 mm dan lama gempa 12-96 detik.

2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-82 mm, dan lama gempa 27-40 detik.

4 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 6-15 detik.

2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 7-9 detik.

Rekomendasi Badan Geologi, PVMBG

1. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

3. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Perkembangan Gunung Sinabung dari Januari hingga Maret

Selama Januari hingga 1 Maret 2021 teramati hembusan gas dari kawah puncak berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1.000 meter dari puncak.

Selain itu juga terjadi 37 kali erupsi ekplosif, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu setinggi maksimum 1.000 meter dari atas puncak.

Awan Panas guguran teramati dengan jarak luncur 1.500-2.500 meter dari puncak, dan arah luncuran ke arah Timur, Tenggara hingga Selatan. Guguran teramati dengan jarak luncur 100-2.000 meter dari puncak, dan arah luncuran ke arah Timur, Tenggara hingga Selatan.

Sementara itu, jenis gempa yang terekam selama Januari hingga Maret 2021 berupa:

Gempa Letusan/Erupsi, Gempa Awan Panas Guguran, Gempa Guguran, Gempa Hembusan, Tremor Non-Harmonik, Gempa Tornillo, Gempa Low Frequency, Gempa Hybrid/Fase Banyak, Gempa Vulkanik Dangkal, Gempa Vulkanik Dalam, Gempa Tektonik dan Getaran Banjir.

Kejadian gempa-gempa Guguran, Hembusan, Hybrid, dan Low Frequency selama periode tersebut berjumlah sangat tinggi. Pola kenaikkan jumlah gempa Low Frequency dan Hybrid teramati signifikan pada minggu pertama Februari 2021, seiring dengan mulai terjadinya awan panas guguran.

Baca juga artikel terkait GUNUNG SINABUNG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH