Menuju konten utama

Listrik Jabodetabek Padam, AirNav Pastikan Penerbangan Aman

AirNav memastikan operasional navigasi pesawat udara di sejumlah bandara masih berjalan normal meski ada pemadaman listrik.

Listrik Jabodetabek Padam, AirNav Pastikan Penerbangan Aman
Bandara Soekarno Hatta Jakarta. FOTO/Antaranews.com

tirto.id - Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto memastikan operasional navigasi pesawat udara di sejumlah bandara masih berjalan normal meski ada pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019).

Saat ini, operasional AirNav bandara wilayah Jawa Barat menggunakan genset yang sudah disediakan, seperti di Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Majalengka.

"Alhamdulillah sampai dengan saat ini normal. Genset operasional masih berjalan untuk peralatan yang terkait dengam keselamatan pesawat udara," ujarnya saat dihubungi Tirto, Minggu (4/8/2019).

Selain itu, operasional di dua Bandara di Jakarta, yakni Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur juga masih bekerja.

"Di Soetta dan Halim juga sejauh ini peralatan dan pemancar bekerja normal," imbuhnya.

PT PLN memohon maaf atas pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek. Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, hal tersebut disebabkan Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off).

Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," kata Made.

Di Jawa Barat terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV dan mengakibatkan padamnya sejumlah area antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.

Pemadaman listrik ini menyebabkan empat kereta Ratangga Mass Rapid Transit (MRT) terhenti di lintas bawah tanah. PT Kereta Commuter Indonesia juga memohon maaf atas gangguan perjalanan KRL yang terjadi di seluruh lintas.

PT Kereta Commuter Indonesia mengimbau para pengguna di dalam kereta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas terutama yang berada di dalam kereta. Untuk para pengguna yang masih berada di stasiun dapat membatalkan tiket perjalanannya ke loket stasiun.

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menyatakan karena listrik padam maka seluruh pengguna kereta api untuk mengikuti arahan petugas di lapangan.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra