Menuju konten utama

Listrik 450 VA Dihapus, YLKI: Rakyat Miskin Harus Tetap Disubsidi

YLKI meminta pemerintah tetap menjamin subsidi listrik bagi kelompok masyarakat bawah dengan  menetapkan tarif per meter sesuai dengan tarif golongan 450VA.

Listrik 450 VA Dihapus, YLKI: Rakyat Miskin Harus Tetap Disubsidi
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Kamis (5/9/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.

tirto.id - Badan Anggaran DPR bersama pemerintah sepakat menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA) untuk kelompok rumah tangga miskin dan nantinya akan dinaikkan menjadi 900 VA. Terkait hal itu, Sekretaris Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno meminta pemerintah menjelaskan pada publik mengenai alasan dan keuntungan terkait kebijakan tersebut.

"Jika alasannya kebutuhan rumah tangga terhadap daya listrik meningkat, maka perlu juga dibuka data pelanggan 450VA, berapa persen yg kebutuhannya sdh melebihi daya 450VA dan berapa persen yg kebutuhannya masih dibawah 450VA. Justru kelompok terakhir inilah yg wajib dilindungi daya belinya," katanya, Selasa (13/9/2022).

Sementara itu, dia mengingatkan kepada pemerintah agar tetap menjamin subsidi listrik bagi kelompok masyarakat bawah dengan menetapkan tarif per meter sesuai dengan tarif golongan 450VA.

"Jangan menjadikan migrasi ini sebagai alat kenaikan tarif listrik secara terselubung," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menyambut baik rencana pemerintah dan Badan Anggaran DPR untuk menghapus atau menaikkan daya listrik kelompok subsidi dari 450 volt ampere (VA) ke 900 VA. Dia menilai penyesuaian ini akan membantu masyarakat kelompok miskin menggunakan barang-barang sesuai dengan kebutuhannya.

"Jadi saya kira selama tarifnya tidak berubah dan tidak memberatkan masyarakat usulan ini bisa dilanjutkan. PLN juga saat mengganti MCB dari 450 ke 900 harus gratis. Jangan ada biaya tambahan lagi bagi masyarakat," kata Mamit kepada Tirto, Selasa (13/9/2022).

Dia mengatakan, adanya penyesuaian daya listrik ini memungkinkan kelompok masyarakat miskin yang tadinya tidak memiliki televisi bisa membeli. Mereka juga bisa memiliki barang-barang lainnya yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Bahkan dengan adanya kenaikan ini bisa meningkatkan taraf hidup. Misal mereka bisa punya mesin jahit listrik supaya bisa menjahit dan menjual produknya. Bisa mempunyai alat lain yang kemarin terbentur dengan kapasitas listrik supaya bisa berkembang perekonomiannya," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PLN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin