Menuju konten utama

Listrik 450 VA Dihapus, Ekonom Soroti Misi Proyek Kompor Induksi

Ekonom menilai rencana pemerintah menghapus daya listrik 450 VA akan memberatkan masyarakat khususnya rumah tangga miskin.

Listrik 450 VA Dihapus, Ekonom Soroti Misi Proyek Kompor Induksi
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - Badan Anggaran DPR bersama pemerintah sepakat menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA) untuk kelompok rumah tangga miskin. Sebagai gantinya, masyarakat miskin yang saat ini memiliki daya listrik 450 VA akan dinaikkan menjadi 900 VA.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai rencana pemerintah akan memberatkan masyarakat khususnya rumah tangga miskin. Hal itu karena saat ini banyak yang bergantung dengan subsidi listrik yang diberikan pemerintah.

"Jelas ini berat untuk rumah tangga miskin, artinya dia harus membayar ya biaya bulanan yang lebih mahal karena abonemennya naik. Kalau enggak salah yang 450 VA itu Rp20.000 atau Rp30.000 ketika dia dipaksa naik ke 900 VA otomatis naik ya abonemennya per KWH-nya juga akan meningkat gitu ya karena lebih mahal dibanding yang 450 VA," jelas dia kepada Tirto, Selasa (13/9/2022).

Lebih lanjut, dia menilai menghapus daya listrik 450 VA dan mengganti dengan 900 VA bukan hal yang mendesak untuk masyarakat. Terlebih usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Dia menilai tekanan yang akan dirasakan masyarakat kelas bawah akan semakin terasa. Pasalnya, konsumsi listrik masyarakat di desa tidak akan terlalu tinggi, sehingga masyarakat akan membayar tagihan yang lebih besar, jika daya listriknya dinaikkan ke tingkat yang belum dibutuhkan.

"Saya kira pasti akan memberikan efek bagi rumah tangga miskin karena dua hal itu. Kemudian ini over, karena konsumsi listrik misalnya, di desa kan mereka penggunaannya tidak tinggi. Apakah misalnya, apa sampai 450 VA kadang-kadang di bawah begitu ya. Nah, ini yang kita lihat jangan-jangan nanti menjadi apa istilahnya ya di bawah kapasitas rendah ya tapi entar dipasang kapasitas yang tinggi," bebernya.

Rencana Bagi-bagi Kompor Listrik Gratis

Sementara itu, dia menilai program ini merupakan cara pemerintah untuk mempermudah proyek pemasangan kompor induksi yang sebelumnya digagas oleh Menteri BUMN Erick Thohir terkait pengadaan 1 juta kompor induksi gratis. Rencananya, kompor tersebut akan dibagikan ke masyarakat dengan total anggaran mencapai Rp 5 triliun.

"Apakah ada hubungan dengan bantuan komponen di kompor induksi listrik yang untuk masyarakat bawah? Karena kalau yang 450 VA enggak bakalan kuat, tapi kalau yang 900 VA mungkin kuat. Mungkin tujuannya itu, jadi memang harus ada cek ya rumah tangga miskin sebenarnya banyak butuhnya berapa," bebernya.

Kemudian dia berharap, program ini tidak memaksa masyarakat untuk beralih ke fasilitas yang belum masyarakat butuhkan. Terlebih imbas dari kenaikan harga BBM belum terjadi sebulan dan ditakutkan dampaknya akan lebih besar. Membuat perekonomian Indonesia terganggu imbas inflasi dari beberapa kebijakan pemerintah yang dibuat sendiri.

"Jangan dipaksa dulu itu ya saya pada akhirnya mereka bebannya jauh lebih besar. Kondisinya kan BBM baru naik juga, jadi takutnya inflasi nya [tinggi] ya. Masyarakat belum bernapas sebaiknya bahasan mengenai pencabutan 450 VA ini dibahas 6 bulan ke depan aau setidaknya tahun depan lah baru kita bahas ini. BBM juga baru baru naik ya jadi jadi masyarakat masih adaptasi masih melihat efeknya seperti apa," tandasnya.

Baca juga artikel terkait PLN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin