Menuju konten utama
Seni Musik

Lirik Lagu Perjuangan Di Timur Matahari yang Digubah WR Soepratman

Lagu perjuangan "Di Timur Matahari" digubah oleh WR. Soepratman, apa makna dari lagunya?

Lirik Lagu Perjuangan Di Timur Matahari yang Digubah WR Soepratman
Pengunjung mengamati koleksi sepeda kuno yang dipamerkan dalam Festival WR Soepratman di Kaza City, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2017). ANTARA FOTO/Moch Asim

tirto.id - Di Timur Matahari merupakan salah satu lagu perjuangan nasional, dan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77 pada 17 Agustus, lagu ini juga cocok didengarkan untuk mengingat semangat perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Lagu Di Timur Matahari digubah oleh WR Soepratman. Wage Rudolf (WR) Soepratman adalah seorang guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda.

Dikutip laman Kemdikbud, WR Soepratman dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya

Ia lahir pada 19 Maret 1903 di Jatinegara, Jakarta dan meninggal dunia 17 Agustus 1938 di Jalan Mangga 21, Surabaya.

Makam W.R. Soepratman sendiri berada di Jalan Kenjeran, Desa Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Sebelum meninggal dunia, W.R. Soepratman sempat memberikan pesan terakhirnya yang berbunyi:

“Nasibkoe soedah begini inilah jang disoekai oleh pemerintah Hindia Belanda. Biarlah saja meninggal saja ikhlas. Saja toch soedah beramal, berdjoeang dengan carakoe, dengan bolakoe, saja jakin Indonesia pasti Merdeka”.

Selain lagu Indonesia Raya, semasa hidupnya W.R. Soepratman telah banyak menciptakan lagu, dan beberapa di antaranya dijadikan sebagai lagu wajib nasional.

Berikut daftar lagu-lagu ciptaan W.R. Soepratman:

  • Lagu Kebangsaan Indonesia Raya (1928),
  • Indonesia Iboekoe (1928),
  • Bendera kita Merah Poetih (1928),
  • Bangunlah Hai Kawan (1929),
  • Raden Adjeng Kartini (1929),
  • Mars KBI (Kepandoean Indonesia) (1930),
  • Di Timur Matahari (1931),
  • Mars PARINDRA (1937),
  • Mars Surya Wirawan (1937),
  • Matahari Terbit Agustus (1938),
  • Selamat Tinggal (Belum selesai) 1938.
Selain menciptakan lagu, ia juga sempat menulis buku, antara lain berjudul:

  • Perawan Desa (1929),
  • Dara Moeda, Kaoem Panatik (1930)
  • Buku Perawan Desa disita oleh Polisi Hindia Belanda dan dilarang beredar.

Makna & Lirik Lagu Di Timur Matahari

Lagu Di Timur Matahari hanya terdiri dari empat paragraf (kalimat) yang dinyanyikan secara berulang diiringi dengan alunan musik yang membangkitkan semangat.

Makna dari lagu ini sendiri bertujuan untuk membangkitkan semangat persatuan dan perjuangan para pemuda Indonesia, serta bermakna persatuan bagi bangsa Indonesia.

Di awal lagu, disebutkan bahwa matahari yang terbit di timur sebagai penanda untuk memulai perjuangan.

Pemuda dan pemudi Indonesia diminta untuk bangkit berdiri mengatur barisan dan bersatu demi membela tanah air Indonesia.

Lirik Lagu Di Timur Matahari

Berikut adalah lirik lengkap lagu Di Timur Matahari yang didendangkan secara berulang-ulang:

Di timur matahari mulai bercahaya bercahaya

Bangun dan berdiri kawan semua semua

Marilah mengatur barisan kita

Pemuda pemudi Indonesia

Baca juga artikel terkait DI TIMUR MATAHARI atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Musik
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora