Menuju konten utama

Lirik Lagu Mengheningkan Cipta, Dinyanyikan di Upacara 17 Agustus

Lagu Mengheningkan Cipta merupakan salah satu lagu wajib nasional yang dinyanyikan pada rangkaian upacara bendera 17 Agustus.

Lirik Lagu Mengheningkan Cipta, Dinyanyikan di Upacara 17 Agustus
Sejumlah Pasukan Pengibar Bendera melakukan hormat bendera saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di aliran Sungai Cisadane, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Kamis (28/10/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

tirto.id - Lagu Mengheningkan Cipta merupakan salah satu lagu wajib nasional yang dinyanyikan pada rangkaian upacara bendera 17 Agustus.

Upacara menjadi momentum yang diwarnai dengan upacara penghormatan atas jasa dan jiwa besar para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Momentum yang khusus ditujukan sebagai penghormatan atas jasa para pahlawan disebut dengan mengheningkan cipta atau moment of silence.

Kegiatan ini adalah kegiatan berdiam diri untuk merenung, berdoa, memikirkan atau mengenang orang-orang yang telah gugur atau suatu peristiwa pilu dalam sejarah.

Makna Lagu Mengheningkan Cipta

Lagu ini diciptakan oleh seniman musik asal Solo yang bernama Truno Prawit. Ia menciptakan lagu ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dengan mengingat kembali perjuangan para pahlawan.

Selain sebagai seorang seniman, Prawit juga merupakan pelaku sejarah, yang banyak mengasah kemampuan bermusiknya di Staf Musiek Kraton Surakarta. Ia telah menggubah beberapa lagu, seperti: “Mars Diponegoro”, “Rasa Kebangsaan”, “Hari Pahlawan”, “Bersatulah”, “Hari Angkatan Perang”, “Tanah Airku”, hingga “Indonesia Pusaka”.

Lagu “Mengheningkan Cipta” merupakan salah satu dari banyaknya lagu monumental ciptaan Prawit. Lirik lagu “Mengheningkan Cipta” mengandung makna mendalam berkaitan dengan mengenang dan menghargai jasa para pahlawan.

Bahkan pada lirik pertamanya, Prawit memulai lagu ini dengan mengungkapkan “Dengan seluruh angkasa raya memuji”. Lirik tersebut mengungkapkan betapa terpujinya jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pujian tersebut tidak hanya terbatas berupa pujian oleh manusia, tetapi diungkapkan dengan diksi ‘seluruh angkasa raya’. Hal tersebut merupakan untaian apresiasi dan penghargaan tinggi yang ditujukan untuk para pahlawan bangsa.

Selain itu, pada lirik “Nan gugur remaja di ribaan bendera” dan “Bela nusa bangsa”, menunjukkan makna bahwa pahlawan adalah orang yang gugur demi menegakkan bendera negara dan demi membela nusa-bangsa Indonesia. Prawit ingin menampilkan sosok pahlawan sejati melalui lirik tersebut.

Ia menggambarkannya dengan sosok pahlawan yang telah gagah dan berani melawan penjajah. Para pahlawan rela mengorbankan apa pun untuk sebuah kebenaran, yakni membela nusa dan bangsa.

Begitu juga dalam untaian lirik bagian akhir lagu, yakni “Kau Cahya pelita” dan “Bagi Indonesia merdeka”. Dua kutipan lirik tersebut menggambarkan para pahlawan sebagai cahaya pelita yang dengan cahaya tersebut, pahlawan mampu menuntun Indonesia menjadi negara yang merdeka.

Lirik Lagu Mengheningkan Cipta

Berikut merupakan lirik lagu “Mengheningkan Cipta” karya Truno Prawit:

Dengan seluruh angkasa raya memuji

Pahlawan negara

Nan gugur remaja di ribaan bendera

Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa

Harga jasa

Kau cahaya pelita

Bagi Indonesia merdeka

Baca juga artikel terkait SUSUNAN UPACARA BENDERA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Musik
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani