tirto.id - Salah satu lagu 90-an yang masih sangat popular hingga saat ini adalah lagu bertajuk "Ayah" karya Rinto Harahap. Pada acara-acara tertentu seperti peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 12 November, lagu ini juga kerap diperdengarkan.
Lagu "Ayah" karya Rinto Harahap pertama kali dirilis pada tahun 1993. Secara sederhana, lagu ini mengandung makna tentang kerinduan seorang anak kepada ayahnya.
Lagu "Ayah" ciptaan Rinto Harahap memiliki aransemen dan kepenulisan lirik yang sederhana serta tidak terlalu megah. Namun, sang pencipta dari lagu dapat menangkap rasa yang berada dalam diri, sehingga hasil karya ini dapat menyentuh perasaan banyak orang, terutama yang kehilangan sosok seorang ayah.
Fenomenalnya sebuah lagu tentunya tidak dapat dilepaskan dari latar belakang pembuatnya. Rinto Harahap adalah pria kelahiran Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Ia lahir pada 10 Maret 1949.
Rinto Harapan mengawali kariernya dalam dunia musik dengan membentuk sebuah grup band bernama The Mercy's di Medan pada tahun 1969. Grup band ini terdiri dari beberapa anggota meliputi Rinto Harahap (bas), Erwin Harahap (gitar melodi), Reynold Panggabean (drum), Rizal Arsyad (gitar pengiring) dan Boen (organ).
Grup band ini sempat merajai kancah musik nasional setelah hijrah ke Jakarta pada tahun 1972. Pada waktu itu, grup band The Mercy’s juga disebut-sebut sebagai salah satu pelopor musik pop melayu di Indonesia selain dari Koes Plus, D’Lloyd, Panbers, dan Favourite’s.
Kemudian, pada tahun 1976, grup band The Mercy’s bubar. Namun, hal ini ternyata tidak mengganggu karir Rinto Harapan secara pribadi. Semenjak pembubaran The Mercy’s, dirinya justru mencapai karier terbaik dalam perjalanan musiknya. Pada waktu itu, Rinto dianggap menjadi musisi pop paling berpengaruh di tanah air selain A. Riyanto, Pance Pondaag, dan Obbi Messakh.
Lirik Lagu "Ayah" karya Rinto Harahap
Adapun lirik lagu "Ayah" karya Rinto Harahap dikutip dari saluran Youtube milik Purnama Records sebagai berikut:
Di mana ... akan kucari
Aku menangis, seorang diri
Hatiku, slalu ingin bertemu
Untukmu, aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Lihatlah, hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah, aku ingin bertemu
Denganmu, aku bernyanyi
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yantina Debora
