Menuju konten utama

Lion Air Bantah Obral Tiket Penerbangan Usai Kecelakaan JT-610

Managing Director Lion Air Group Daniel Putut menyatakan bahwa strategi obral tiket ke sejumlah rute tersebut karena industri penerbangan Indonesia sedang memasuki masa low season.

Lion Air Bantah Obral Tiket Penerbangan Usai Kecelakaan JT-610
Ilustrasi. Petugas memeriksa kondisi pesawat terbang jenis Boeing 737 milik maskapai penerbanganLion Air sebelum terbang di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/10/2018). ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

tirto.id - Managing Director Lion Air Group Daniel Putut membantah adanya strategi obral penjualan tiket penerbangan ke sejumlah rute, menyusul terjadinya kecelakaan pesawat JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang.

Menurut Daniel, harga tiket Lion Air yang relatif miring dikarenakan saat ini industri penerbangan Indonesia sedang memasuki masa low season.

“Di bulan ini low season, jadi kami enggak ada obral. Tarif itu kan diatur pemerintah. Jadi kami mengikuti pemerintah,” ujar Daniel saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Minggu (4/11/2018).

Pernyataan tersebut menanggapi soal kabar yang beredar bahwa harga Lion Air banting harga untuk sejumlah rute penerbangan.

Tirto pun sempat mengecek harga tiket penerbangan Lion Air rute Jakarta-Singapura pada Rabu (31/10/2018). Saat dimasukkan jadwal untuk penerbangan pada keesokan harinya (1/11/2018), harga yang tertera ialah sebesar Rp500 ribu sekali jalan.

Bahkan sebelumnya sempat muncul kabar bahwa tiket sekali jalan untuk rute Jakarta-Singapura pada 7 November 2018 dibanderol hanya seharga Rp100 ribu. Kabar tersebut muncul seiring dengan screenshot yang berseliweran di grup WhatsApp.

Lebih lanjut, saat disinggung mengenai dampak kecelakaan pesawat JT-610 terhadap keberlangsungan bisnis Lion Air, Daniel menyebutkan belum ada penurunan penjualan. Kendati demikian, Daniel menekankan bahwa pihak Lion Air masih dalam kondisi berduka dan mengklaim masa-masa sekarang ini sebagai “titik terendah”.

“Alhamdulillah dengan informasi yang positif kami bangun kepercayaan. [Load factor] Masih berada di atas 80 persen,” ucap Daniel.

Masih dalam kesempatan yang sama, Daniel juga sempat disinggung ihwal pembelian pesawat besar-besaran yang dilakukan Lion Air. Meski belum mau berbicara banyak mengenai transaksi dengan Boeing itu, namun Daniel mengaku bahwa pembahasannya pasti akan dilakukan menyusul kecelakaan ini.

Di samping itu, Daniel turut menyampaikan bahwa keberlanjutan transaksi pembelian itu juga membutuhkan keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku pihak yang mengaudit Lion Air. “Kalau kami diminta reschedule [pembelian] ya kami akan lakukan,” ucap Daniel.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yandri Daniel Damaledo