Menuju konten utama

Linglung Atau Kebingungan Jadi Salah Satu Gejala Long COVID

Kebingungan atau linglung disebut sebagai salah satu gejala long COVID.

Linglung Atau Kebingungan Jadi Salah Satu Gejala Long COVID
Ilustrasi Batuk. foto/istockphoto

tirto.id - Beberapa orang yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19, masih memiliki gejala lanjutan setelah pemulihan awal, khususnya mereka yang memiliki penyakit bawaan.

Orang-orang ini terkadang mendeskripsikan diri mereka sebagai "long hauler" dan kondisi tersebut disebut sindrom pasca-COVID-19 atau "long COVID-19".

Linglung dan bingung merupakan salah satu gejala yang bagi pasien yang mengalami fenomena "long" COVID.

Ketua POKJA Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan mengatakan, pasien COVID-19 seharusnya mengalami pemulihan setelah dua hingga enam pekan.

"Confusion, lingung, bingung, banyak lupa, mau ngomong sesuatu tapi bingung, ini tidak nyaman sekali," Erlina menyebutkan gejala "long" COVID dalam acara daring, Selasa (9/3/2021), seperti dilansir Antara.

Gejala lainnya meliputi rasa lelah, batuk, kongesti, sesak napas, juga anosmia, sakit kepala dan nyeri badan. Pasien yang mengalami ini juga merasakan diare, mual, juga nyeri abdomen dan nyeri dada.

Dari pasien usia 18-34 tahun yang punya kesehatan baik, sekitar 20 persen dilaporkan mengalami prolonged symptomps, ujar dia. Faktor risiko fenomena ini disebabkan oleh hipertensi, obesitas juga kondisi kesehatan mental.

Meski hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi pasien sudah normal, mereka yang mengalami fenomena ini umumnya masih merasakan keluhan hingga berbulan-bulan. Umumnya, fenomena ini dirasakan orang yang terkena COVID-19 dengan gejala sedang, berat atau kritis.

Dia mengatakan, pasien harus ditangani berdasarkan gejala yang dirasakan. Jika masih ada gejala yang terasa mengganggu padahal seharusnya sudah pulih sejak lama, berkonsultasilah kepada dokter yang terkait.

"Kalau sakit kepala, kasih obat sakit kepala, kalau masih batuk, berikan obat batuk. Pendekatannya multidisplin."

Baca juga artikel terkait LONG COVID atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH