Menuju konten utama

Lima Tips dan Cara Merawat Tato

Kulit bertato perlu dirawat agar tetap terjaga dan sehat, berikut tips dan caranya. 

Lima Tips dan Cara Merawat Tato
seniman rajah kulit (tattoo) membuat gambar penari kabasaran pada festival tattoo sulut, manado, sulawesi utara, minggu (24/4). festival yang diikuti tidak kurang dari 48 seniman rajah kulit dari beberapa daerah di sulawesi utara tersebut, untuk mensosialisasikan seni rajah kulit yang untuk sebagian besar masyarakat masih dianggap tabu. antara foto/adwit b pramono/aww/16.

tirto.id - Tato, bagi penggemarnya, merupakan sebuah ekspresi seni yang dapat mewakili sifat, pemikiran, dan karakteristik seseorang. Lebih dari itu, di Indonesia sendiri, tato juga menjadi bagian adat dari masyarakat suku tertentu seperti Suku Mentawai, Suku Dayak, dan Suku Moi.

Namun, saat ini, tato sudah berkembang menjadi komoditas bisnis yang menggiurkan, hal itu terlihat dari banyaknya studio tato di Indonesia yang berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjungnya.

Selain menampilkan keindahan, kulit bertato perlu dirawat agar tetap terjaga dan sehat. Sebab, menurut ahli, tato yang tak dirawat dapat menyebabkan efek samping untuk kesehatan kulit.

Berikut adalah beberapa tips menjaga kulit bertato tetap sehat sebagaimana dikutip dari Akademi Dermatologi Amerika Serikat:

1. Oleskan lotion

Jika kulit bertato terasa kering, oleskan lotion atau krim pelembab ke kulit. Namun jangan gunakan lotion terlalu banyak karena dapat menyumbat pori-pori udara dan mengakibatkan lembabnya daerah kulit yang dapat menjadi tempat tumbuhnya kuman dan bakteri.

Kuman dan bakteri sangat berbahaya bagi tato baru karena setiap luka rentan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tato jika tidak diberikan perawatan segera.

Namun, produk pelembab seperti petroleum jelly dapat menyebabkan tinta memudar dan iritasi kulit.

Authority Tatto menyebutkan bahwa lemak alami seperti minyak kelapa dan cocoa butter adalah pilihan populer di antara orang-orang yang lebih memilih bahan organik untuk merawat kulit bertato.

2. Lindungi tato dari sinar matahari

Sinar ultraviolet (UV) dapat memudarkan beberapa tinta tato. Saat berada di bawah sinar matahari, lindungi tato dengan mengoleskan tabir surya tahan air dengan Sun Protection Factor (SPF) 30 atau lebih. Oleskan tabir surya 15 menit sebelum berpergian ke luar dan oleskan kembali setidaknya setiap dua jam.

Sinar matahari juga dapat memudarkan tinta pada tato dan dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Pada beberapa orang, sinar UV juga dapat bereaksi dengan tinta tato, menyebabkan reaksi kulit yang menyakitkan.

3. Perhatikan pakaian yang digunakan

Ketika sedang berada di luar ruangan, pakaian dengan pelindung sinar matahari adalah cara lain untuk melindungi tato. Jangan gunakan pakaian berbahan linen atau bahan rajut longgar karena sinar matahari masih bisa menembus kain dan mengakibatkan pudarnya tato

US Dermatology Partners tidak menyarankan menggunakan pakaian berbahan kain yang gatal, seperti wol, karena dapat menyebabkan kerusakan pada desain tato.

Carilah pakaian pelindung sinar matahari dengan UPF (faktor perlindungan ultraviolet) 30 atau lebih yang akan melindungi kulit dan tato dari sinar UV yang berbahaya.

4. Kunjungi dokter kulit

Bagi beberapa orang, tinta tato dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Hal ini bisa terjadi setelah mendapatkan tato atau beberapa tahun kemudian. Perubahan juga bisa menjadi tanda penyakit kulit. Seorang dokter kulit dapat mendiagnosis apa yang terjadi dan mengobatinya.

5. Perhatikan daerah kulit

Saat akan membuat tato baru, usahakan mentato kulit yang bebas tahi lalat. Kulit bertato bisa membuat lebih sulit untuk melihat adanya tanda-tanda awal kanker kulit. Ketika diketahui lebih awal, kanker kulit, termasuk melanoma, bentuk kanker kulit yang paling mematikanpun sangat bisa diobati.

Baca juga artikel terkait TATO atau tulisan lainnya dari Ninda Fitria

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ninda Fitria
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Alexander Haryanto

Artikel Terkait