Menuju konten utama

Lima Orang Kembali Ditemukan Selamat dari Penembakan di Nduga Papua

“Lima orang merupakan pekerja bangunan di rumah dokter di Distrik Yigi. Kami belum kami dapatkan identitasnya,” kata Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Letkol Infanteri Dax Sianturi.

Lima Orang Kembali Ditemukan Selamat dari Penembakan di Nduga Papua
Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra.

tirto.id - Aparat gabungan TNI dan Polri di Distrik Yigi dan Distrik Mbua per Kamis (6/12/2018), pukul 12.00 WIT menemukan tambahan lima orang yang selamat.

“Lima orang merupakan pekerja bangunan di rumah dokter di Distrik Yigi. Kami belum kami dapatkan identitasnya,” kata Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Letkol Infanteri Dax Sianturi melalui keterangan tertulisnya hari ini.

Total korban yang selamat ada delapan orang yakni Johny Arung (karyawan PT Istaka Karya), Tarki dan Mateus (pekerja bangunan di rumah dokter di Distrik Yigi), serta lima orang lainnya yang belum diketahui identitasnya.

Dex mengatakan delapan orang itu ditemukan kemarin, namun baru bisa dilaporkan pagi ini sebab keterbatasan kemampuan alat komunikasi.

Dex menambahkan total ada 20 orang selamat dengan rincian 12 orang dievakuasi pada Selasa (4/12/2018); 3 orang dievakuasi pada Rabu (6/12/2018); 5 orang masih di lokasi untuk menunggu evakuasi.

“Proses identifikasi dan autopsi direncanakan dilakukan di RS Charitas Timika setelah korban dievakuasi,” ucap Dex.

Selain itu, tim belum dapat mengidentifikasi 16 korban yang meninggal, sehingga belum bisa memastikan apakah mereka karyawan PT Istaka Karya.

Kemudian, korban dari pihak TNI yaitu Serda Handoko yang meninggal dunia dan Pratu Sugeng mengalami luka tembak. Untuk jajaran Polri, ada satu orang yang yang mendapatkan luka tembak yakni Bharatu Wahyu.

Beredar kabar terkait siapa kelompok yang mendalangi pembunuhan di Nduga, Papua. Kelompok tersebut ialah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Kabar tersebut disebarkan Sebby Sambom, yang mengklaim sebagai juru bicara komando nasional TPNPB-OPM. Sebby mengaku sudah berkoordinasi dengan Panglima Daerah Militer Makodap III TPNPB-OPM Ndugama Egianus Kogeya dan komandan operasinya yang bernama Pemne Kogeya. Kedua nama belakang mereka kerap disebut Kogoya.

"Panglima Daerah TPNPB Makodap III Ndugama Tuan Egianus Kogeya menyatakan bertanggung jawab terhadap penyerangan Zipur [Zeni Tempur atau istilah mereka TNI] pekerja Jembatan Kali Aurak, Kali Yigi dan, Pos TNI [Yonif 755/Yalet] Distrik Mbua," bunyi rilis Sebby.

Baca juga artikel terkait KASUS PENEMBAKAN DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri