Menuju konten utama

Lima Fakta Seputar Hagia Sophia: Museum yang Kini Menjadi Masjid

5 fakta Hagia Sophia di Turki: Museum yang barus saja resmi dijadikan masjid oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Lima Fakta Seputar Hagia Sophia: Museum yang Kini Menjadi Masjid
Hagia Sophia di Turki. foto/istockphoto

tirto.id - Keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah situs Hagia Sophia menjadi masjid menuai kontroversi di seluruh dunia.

Sebagian pihak mendukung putusan tersebut dan sebagian yang lain menunjukkan kekecewaannya.

Saking kontroversialnya, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dari Yunani bahkan mengutuk keputusan itu sebagai penghinaan terhadap karakter ekumenis dari Hagia Sophia.

Encyclopedia Britannica menulis bahwa Hagia Sophia awalnya adalah katedral yang dibangun menghadap pelabuhan Golden.

Pertama kali, ia didirikan pada masa Kaisar Justinian I di Konstantinopel atau kini dikenal sebagai Istanbul pada 532 hingga 537 masehi.

Hagia Sophia merupakan bangunan ikonik yang megah, dianggap sebagai struktur arsitek Bizantium terpenting dan menjadi peninggalan menumen dunia.

Gereja ini memperoleh banyak julukan karena tinggalan sejarahnya, misalnya dalam bahasa Turki, disebut Ayasofya, atau bahasa Latin: Sancta Sophia.

Dalam bahasa Yunani, Sophia berarti kebijaksanaan, dan jika diterjemahkan secara lengkap, Hagia Sophia berarti tempat suci bagi Tuhan.

Hagia Sophia juga sempat dikenal sebagai Gereja Kebijaksanaan Suci (Church of the Holy Wisdom) dan Gereja Kebijaksanaan Ilahi (Church of the Divine Wisdom).

Hagia Sophia dipandang sebagai simbol ekumenisme keagamaan. Ia dibangun pertama kali sebagai katedral bagi umat nasrani sejak penyelesaiannya pada 537 masehi, kemudian dikonversi menjadi masjid pada 1453

Kemudian ketika Kesultanan Ustmaniyah beralih menjadi negara republik, presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum pada 1935.

5 Fakta Hagia Sophia

Dilansir dari hagiasophia.com, berikut lima fakta mengenai situs bersejarah Hagia Sophia yang fenomenal tersebut:

1. Satu-satunya Bangunan Gereja Kebijaksanaan Suci yang Tersisa

Terdapat tiga gereja yang diberi julukan sebagai Gereja Kebijaksanaan Suci atau Church of Holy Wisdom, tetapi hanya Hagia Sophia yang tidak dihancurkan.

Bangunan Hagia Sophia yang ada saat ini, awalnya dibangun sebagai bangunan gereja antara 532 dan 537 masehi atas perintah Kaisar Bizantium Justinian I, dan Hagia Sophia merupakan situs ketiga dari Gereja Kebijaksanaan Suci yang menduduki situs tersebut.

Sisanya dihancurkan oleh perusuh ketika terjadi konflik penaklukan Konstantinopel.

2. Sempat Kehilangan Mosaik dan Lukisan Artistik Religius

Ketika Konstantinopel, atau kini dikenal sebagai Istanbul, ditaklukkan oleh Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II dari Kesultanan Ustmaniyah, gereja Hagia Sophia diubah menjadi masjid pada 1453.

Banyak mosaik dan lukisan bercorak Kristen ditutupi dan diplester ketika dijadikan tempat ibadah umat Istam tersebut.

Namun, pada 1935, barulah sejak Hagia Sophia dijadikan museum, dilakukan restorasi mosaik dengan membuka plester penutupnya.

Oleh karena itu, sebelum resmi dijadikan masjid oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, Hagia Sophia dianggap sebagai simbol keagamaan antara Islam dan Kristen.

Di Hagia Sophia, kaligrafi Allah dan Muhammad SAW dipajang berjejer dengan lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus.

3. Menjadi Museum pada 1935

Hagia Sophia diubah menjadi museum pada 1935 oleh presiden Turki pertama, Mustafa Kemal Ataturk.

Sejarawan seni menganggap mosaik bangunan yang indah dari Hagia Sophia sebagai warisan pengetahuan tentang seni mosaik kuno. Seni mosaik itu tercatat dalam Kontroversi Ikonoklastik di abad kedelapan dan kesembilan.

Hagia Sophia kemudian diakui sebagai salah satu dari situs Warisan Dunia UNESCO yang disebut Area Bersejarah Istanbul sejak 1985, yang mencakup bangunan dan lokasi bersejarah utama kota itu.

4. Kubah Terbesar Kedua di Dunia

Kubah yang menjadi ikon Hagia Sophia merupakan bangunan kubah terbesar kedua di dunia setelah gereja Pantheon di Roma.

Ketika proses pemasangan kubah ini, dinding Hagia Sophia menjadi condong ke luar karena bobot kubah yang demikian berat.

Untuk mengatasinya, dinding untuk menyokong kubah Hagia Sophia dibangun lagi setelah kubah dipasang.

Namun, di balik kemegahannya, rupanya Hagia Sophia dibangun dalam durasi singkat, hanya enam tahun pengerjaan.

Arsiteknya bernama Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus. Keduanya dikenal sebagai mekanik sekaligus matematikawan.

5. Berada di Lokasi Patahan Gempa

Hagia Sophia adalah salah satu bangunan paling penting di Istanbul. Kendati demikian, lokasinya berada di posisi rawan karena berada di patahan gempa. Jika gempa bumi terjadi, tidak mustahil strukturnya dapat rusak kembali.

Struktur yang sekarang berdiri, masih dari topangan bangunan abad keenam, dan gempa bumi yang terjadi pada 558 masehi sudah meruntuhkan kubahnya. Kemudian, bangunan ini kembali dipulihkan pada 562 masehi.

Selain itu, masih ada dua bagian lain bangunan yang runtuh dan hanya direparasi kembali dalam skala yang lebih kecil.

Kebanyakan perbaikan dilakukan di bagian luar bangunan Hagia Sophia. Jika merujuk situs resminya, hingga sekarang bangunan Hagia Sophia harus terus direparasi ulang agar tetap bertahan sebagai menumen warisan dunia.

Baca juga artikel terkait HAGIA SOPHIA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno