Menuju konten utama

Liburan Jadi Mudah Karena Jenius

Jenius mempermudah hidup ketika engkau berada di tanah rantau

Liburan Jadi Mudah Karena Jenius
Ilustrasi seorang wanita pergi berlibur. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mark Twain, salah satu penulis cerita termasyhur sepanjang masa itu, pernah melakukan perjalanan panjang dengan berbagai moda transportasi. Ia menuju Paris dengan kereta, lalu pergi ke Roma. Naik kapal laut di Laut Hitam. Dan puncaknya adalah Terra Sancta alias Holy Land, tanah suci yang terletak di antara Sungai Jordan dan Laut Mediterania. Sejak ratusan tahun lalu, tanah ini menjadi episentrum peribadatan buat para pemeluk agama-agama Abrahamik.

Perjalanan itu diabadikan menjadi buku berjudul The Innocents Abroad (1869) dan kelak jadi salah satu buku terlaris Twain, sekaligus jadi salah satu buku perjalanan paling dikenal di dunia. Di buku itu, Twain menuliskan kalimat yang nantinya banyak dikenang.

“Melancong itu penting bagi mereka yang hidup dengan syak wasangka, para bigot, dan mereka yang berpandangan sempit. Dan banyak dari kita yang perlu melakukan perjalanan karena punya sifat-sifat buruk itu. Sudut pandang luas, bajik, dan toleran tidak bisa didapat hanya dengan berdiam diri di pojokan seumur hidup.”

Yang mungkin tak banyak disadari orang: perjalanan adalah investasi jangka panjang. Melancong tidak hanya memberikan pengalaman yang bisa selamanya menetap di pikiran. Ia juga mempengaruhi cara kita melihat dunia, melebarkan cakrawala berpikir, persis seperti apa yang dibilang Twain.

Di masa kini, para anak mudalah yang banyak menyadari bahwa melancong adalah hal penting, terutama dari kelompok milenial yang berusia 21-37 tahun. Pada 2019, lembaga nirlaba AARP merilis laporan tren perjalanan 2019. Seperti sudah diduga, kelompok usia 21 hingga 37 ini lebih banyak melancong ketimbang baby boomers, dan lebih banyak melakukan perjalanan ke luar negeri ketimbang generasi X.

Namun, karena banyak dari generasi milenial ini masih berusia muda dan belum terlalu mapan, mereka harus lebih bijak mengatur pengeluaran. Dalam laporan AARP itu, generasi milenial “hanya” menghabiskan 4.400 dolar, lebih sedikit ketimbang gen X (5.400 dolar) dan boomers (6.600 dolar).

Jumlah itu memang terkait dengan pekerjaan para milenial yang belum terlalu mapan, karenanya mereka masih harus menabung dulu sekaligus mengatur betul keuangannya, alias berhemat.

Dan memang, menurut survei CNBC terhadap 2.200 orang dewasa di AS, sekitar 52 persen generasi milenial menyebut motivasi mereka bekerja adalah demi bisa jalan-jalan. Ini jauh lebih besar ketimbang responden dari kelompok usia mana pun.

Sayangnya, menabung tak semudah bayangan. Sering kali tabungan untuk liburan terpaksa dicatut untuk hal-hal darurat yang muncul tiba-tiba di pengkolan kehidupan. Entah itu untuk membayar tempat tinggal, memperbaiki laptop, membayar biaya rumah sakit, atau membeli buku. Jadi, tabungan liburan yang direncanakan itu ambyar, dan mereka harus mengulang menabung lagi dari awal. Polah ini mirip dengan Sisifus yang mendorong batu ke atas gunung, hanya untuk melihat batu itu jatuh lagi ke bawah, dan dia terpaksa mengulangi lagi dari awal.

Tak jarang pula, tabungan untuk kondisi darurat malah dipakai untuk liburan. Ini bisa terjadi karena banyak orang belum terbiasa memisahkan pengeluaran sesuai kompartemennya.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Andrea Gunawan, seorang influencer, punya tips untuk ini. Perempuan yang di media sosial dikenal dengan nama panggung “Catwomanizer” ini punya tips dan trik untuk bisa menabung menggunakan fitur Jenius.

“Jadi untuk setiap honor yang aku terima, aku selalu menabung 80 persennya ke Jenius, lalu membaginya ke tiga dompet,” ujar Andrea.

Bagi yang ingin menabung untuk melancong, kamu bisa meniru langkah Andrea dengan membagi tabungan dan memakai fitur Dream Saver. Sesuai namanya, tabungan jenis ini adalah kunci untuk segala hal yang kamu inginkan. Mau melancong ke Paris atau Nepal? Tabung di Dream Saver. Atau ingin pergi menonton festival Glastonbury di Inggris? Sisihkan gajimu di sini. Atau mau beli laptop baru? Simpan uangmu di Dream Saver. Asyiknya lagi, kamu bisa membuat hingga 10 Dream Saver demi mengakomodasi seluruh keinginanmu.

INFOGRAFIK JENIS BIKIN BERLIBUR MAKIN MUDAH

INFOGRAFIK ADVERTORIAL JENIUS BIKIN BERLIBUR MAKIN MUDAH. TIRTO.id/ads

Di Dream Saver, kamu adalah nakhoda yang bebas menentukan berapa jumlah target dan waktu pencapaian. Misalkan kamu ingin melancong ke negara Ratu Elizabeth sembari menonton Glastonbury pada 2020, dan menargetkan bisa menabung 18 juta selama 6 bulan.

Dari sana kamu bisa mengatur sendiri berapa jumlah setoran awal, dan bisa pilih mau setor harian, mingguan, atau bulanan, bisa auto-debit dari Saldo Aktif Jenius kamu. Dan yang tak kalah menarik, bunga Dream Saver ini juga besar, yakni 5 persen per tahun. Kamu juga bisa menyiasati durasi menabung, yang dimulai dari start tabungan hingga jelang berangkat. Jadi ketika target tabunganmu sudah tercapai, maka kamu bisa melancong dengan tenang. Ini yang dilakukan oleh Charunisa Anggun, salah satu nasabah Jenius yang menabung di Dream Saver untuk melancong.

“Sebelumnya sudah nabung di Dream Saver buat ke Malaysia. Terus pas sudah sampai di sana, kebetulan goals-nya sudah tercapai,” ujar Anggun.

Selain fitur Dream Saver, Jenius juga punya Flexi Saver. Sesuai namanya, fitur ini membuatmu bisa fleksibel menyetor atau menarik uang kapan saja. Suku bunga per tahunnya: 5 persen. Ini jauh lebih tinggi ketimbang kebanyakan bank di Indonesia.

Jenius juga memberi fasilitas buat mereka yang ingin menabung jangka panjang dengan bunga lebih besar: Maxi Saver. Hanya dengan 60 detik, kamu sudah bisa membuka deposito di Jenius. Dengan nilai pokok mulai dari Rp10 juta, dan jangka waktu antara 1-12 bulan, Maxi Saver ini memberikan bunga sampai 6,25 persen per tahun, sesuai ketentuan Bank Indonesia. Lagi-lagi, bagaimana kalau perlu uang mendadak? Kamu bisa melakukan pencairan, dengan hanya nilai pokok deposito yang dikembalikan ke Saldo Aktif. Jadi tak ada pinalti.

Ketika akhirnya kamu bisa melancong ke luar negeri, Jenius terus menjadi kawan baik. Kartu ini bisa digunakan sebagai kartu untuk membayar transportasi, beli makan, atau belanja. Jenius juga memudahkan penukaran saldo ke 4 mata uang asing, yakni USD (Amerika Serikat), SGD (Singapura), JYP (Jepang), dan GBP (Britania Raya). Dalam waktu dekat, Jenius juga berencana menambah tiga mata uang asing lainnya.

Karena reputasinya yang baik sebagai teman ketika melancong ke luar negeri, tak heran kalau Jenius bisa berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri. Dalam acara Jenius x Safe Travel 2019, Jenius dan Kementerian Luar Negeri mengenalkan fitur Saldo Mata Uang Asing, dan Kartu Debit Jenius Visa Contactless yang membuat aneka macam transaksi di luar negeri jadi mudah dan nyaman.

Di acara ini, Kementerian Luar Negeri juga meluncurkan aplikasi Safe Travel untuk memberikan perlindungan kepada WNI yang sedang ada di luar negeri. Baik aplikasi Jenius ataupun Safe Travel punya kesamaan: mempermudah hidup ketika berada di tanah rantau.

“Sebagai solusi life finance, Jenius hadir dan menjadi enabler dalam setiap aspek kehidupan masyarakat digital savvy. Kolaborasi strategis antara Jenius dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam Safe Travel Fest 2019 ini menjadi komitmen kami dalam memberikan pengalaman yang cerdas, simpel, dan aman bagi masyarakat, termasuk ketika mereka traveling,” ujar Irwan S. Tisnabudi, Head of Digital Banking Bank BTPN.

Apa yang dibilang Irwan memang benar adanya. Seiring makin banyaknya anak muda Indonesia yang melakukan perjalanan, dan begitu cepatnya penetrasi digital —terutama di luar negeri— maka kehadiran Jenius terasa penting dan jadi makin memudahkan. Kini tak perlu ribet menukar uang, atau membeli kartu transportasi ketika di luar negeri. Semua bisa dilakukan dengan Jenius.

Yang paling penting: Jenius bisa menjadi teman terbaik untuk mengatur keuangan secara bijak, sekaligus terus mendorongmu untuk tetap mencapai mimpi-mimpi yang sudah kau pacak sejak lama.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis