Menuju konten utama

Libur Natal 2018, Kunjungan Wisatawan ke Palestina Meningkat

Tingkat hunian hotel di Betlehem diperkirakan akan melebihi 95 persen pada musim libur Natal 2018.

Libur Natal 2018, Kunjungan Wisatawan ke Palestina Meningkat
Orang Kristen Palestina merayakan pencahayaan pohon Natal di Manger Square, di luar Gereja Nativity di kota Betlehem, Tepi Barat, Sabtu, 1 Desember 2018. (AP Photo / Majdi Mohammed)

tirto.id - Kunjungan wisatawan ke Palestina terutama ke kota Betlehem meningkat menjelang hari raya Natal 2018.

"Kami belum pernah menerima jumlah wisatawan seperti ini yang datang ke Palestina," kata Menteri Pariwisata Palestina Rula Ma'ayah, dikutip dari Reuters.

"Terutama di kota seperti Bethlehem, pariwisata menciptakan dampak di seluruh sektor ekonomi."

Menurut asosiasi perhotelan Betlehem, tingkat hunian hotel di Betlehem diperkirakan akan melebihi 95 persen pada libur Natal 2018.

“Kami sepenuhnya sudah dipesan selama musim Natal,” kata Wissam Salsa, Manajer dari Walled Off Hotel, sebuah hotel unik yang dirancang oleh seniman jalanan Inggris, Banksy.

Hotel itu langsung menghadap tembok perbatasan yang dibangun Israel di Tepi Barat. Tembok itu memisahkan Betlehem dari Yerusalem.

Betlehem merupakan kota yang diyakini umat Nasrani sebagai tempat kelahiran Yesus. Pohon Natal berukuran 16 meter menghiasi Manger Square dengan barisan peziarah yang bergerak menuju Gereja tempat kelahiran Yesus yang berusia berabad-abad.

Salah satu peziarah asal Amerika mengungkapkan, kunjungan ke Betleham itu merupakan serangkaian ziarah yang dimulai dengan mengunjungi Israel lalu ke Betlehem.

“Berada di Betlehem dan semua tempat di mana Yesus pernah kunjungi merupakan hal yang sangat luar biasa,” kata Robyn Jackson, 36, seorang travel adviser dari Phoenix, Arizona.

Mengenal Kota Betlehem

Betlehem merupakan kota di Tepi Barat di Bukit Yudea atau 8 km selatan Yerusalem. Menurut Injil umat kristen, Betlehem merupakan tempat kelahiran Yesus.

Di zaman modern, Bethlehem dikelola Palestina sebagai bagian dari mandat Inggris pada tahun 1920–1948.

Usai perang Arab-Israel pertama di tahun 1948-1949, Betleham berada di wilayah yang dicaplok Yordania pada tahun 1950 dan ditempatkan di Al-Quds (Yerusalem).

Setelah Perang Enam Hari pada 1967, Betlehem menjadi bagian dari wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Namun berdasarkan Kesepakan Oslo 1993, Bethlehem berada di bawah kendali Otoritas Palestina.

Beberapa inisiatif dilakukan pada awal abad 21 untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal melalui pariwisata yang kini menjadi tujuan utama peziarah Barat. Kini sebanyak 75.000 orang mendiami kota Betlehem.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NATAL 2018 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora