Menuju konten utama

Libur Lebaran 2018, PLN: Potensi Pendapatan Hilang Rp10 Triliun

“Kalian kan mematikan lampu. Hilangnya pendapatan dari konsumsi masyarakat yang menurun,” kata Sofyan.

Libur Lebaran 2018, PLN: Potensi Pendapatan Hilang Rp10 Triliun
Pekerja memasang jaringan listrik milik PLN di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, mengklaim perusahaan yang dipimpinnya kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp10 triliun karena libur Lebaran 2018. Menurut Sofyan, penurunan penjualan tersebut utamanya dipengaruhi oleh konsumsi listrik yang juga relatif menurun pada sektor rumah tangga dan industri.

“Kalian kan mematikan lampu. Hilangnya pendapatan dari konsumsi masyarakat yang menurun,” kata Sofyan di Gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (9/7/2018).

Kendati demikian, Sofyan menilai penurunan penjualan memang selalu terjadi setiap tahunnya saat musim libur Lebaran. Hanya saja, Sofyan mengatakan bahwa munculnya besaran angka tersebut dipengaruhi libur Lebaran tahun ini yang berlangsung selama 11 hari.

Untuk di daerah DKI Jakarta saja, penggunaan listrik selama libur Lebaran sudah dipastikan menurun. Hal itu dikarenakan banyaknya penduduk yang sehari-harinya tinggal dan bekerja di DKI Jakarta melakukan mudik ke kampung halamannya masing-masing.

Perseroan sendiri telah menargetkan pendapatan sebesar Rp300 triliun di sepanjang tahun ini. Dengan hilangnya potensi pendapatan yang mencapai Rp10 triliun tersebut, maka setidaknya ada tiga persen penghasilan PLN yang menguap.

Lebih lanjut, Sofyan menekankan bahwa kehilangan potensi pendapatan tersebut tidak diganti pemerintah. “Nggak lah, nggak kami hitung juga,” ujar Sofyan.

Baik PLN maupun instansi lain seperti Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) sebetulnya telah memprediksi penurunan konsumsi listrik nasional ini selama libur Lebaran 2018. Menurut proyeksi, penurunan tersebut akan berlangsung di kisaran 20-30 persen karena banyaknya perkantoran dan industri yang berhenti operasi untuk sementara waktu selama libur.

Di Solo misalnya, beban puncak listrik yang bisa mencapai 670 mega watt (MW) pada hari biasa, diperkirakan turun selama periode Lebaran hingga menjadi 408 MW. Sebagaimana dilansir Antara, Manajer Area PT PLN Surakarta Mundhakir malah sempat menyebutkan bahwa beban puncak saat Lebaran dapat berada di angka 340 MW.

Baca juga artikel terkait LIBUR LEBARAN 2018 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri