Menuju konten utama

Libur Imlek: Ditaksir 50-60 Ribu Turis Kunjungi Wisata Gunungkidul

Libur panjang Imlek dan akhir pekan diprediksi bakal dimanfaatkan orang untuk berkunjung ke Gunungkidul.

Libur Imlek: Ditaksir 50-60 Ribu Turis Kunjungi Wisata Gunungkidul
Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di Bukit Watu Payung, Desa Girisuko, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Minggu (14/8). Dataran tinggi yang terletak di pegunungan Sewu tersebut menjadi destinasi alternatif menikmati matahari terbit di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansya.

tirto.id - Selama libur panjang Imlek dan akhir pekan pada Jumat-Minggu (16-18/2/2018) jumlah turis yang berkunjung ke obyek wisata di Gunungkidul, Yogyakarta akan mengalami lonjakan. Dinas Pariwisata setempat menaksir jumlah turis mencapai 50 ribu hingga 60 ribu orang, naik dibanding hari biasa.

"Kami perkirakan memang ada peningkatan dibanding libur akhir pekan. Kemungkinan sekitar 50 ribu sampai 60 ribu wisatawan akan mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Kamis (15/2/2018).

Hary memprediksi, Kawasan pantai Gunungkidul masih menjadi tujuan wisata favorit pengunjung. Sedangkan untuk tempat wisata alam di Gunungkidul seperti Sri Getuk, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Gua Pindul akan ada peningkatan kunjungan.

Untuk mengantisipasi lonjakan turis tersebut, pihaknya mengaku bakal menambah petugas dan berkoordinasi dengan instansi lain.

"Kami akan tambah petugas termasuk di TPR hingga petugas kebersihan, sehingga pengunjung tetap nyaman meski destinasi ramai. Kami juga berkoordinasi dengan instansi lain termasuk kepolisian dan dinas perhubungan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas," katanya.

Sementara Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan seperti pada liburan umumnya, pihaknya menyiapkan seluruh personil SAR untuk siaga. "Seluruh personil siaga. Kami juga menghimbau kepada para wisatawan untuk mematuhi peraturan," katanya.

Ia mengungkapkan pemicu kasus kecelakaan laut lebih banyak disebabkan karena sikap nekat wisatawan. "Regu penyelamat berulangkali mengingatkan melalui pengeras suara mengenai kondisi ombak, namun tidak dihiraukan," kata Surisdiyanto.

Baca juga artikel terkait IMLEK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: nrt
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH