Menuju konten utama

Lia Aminuddin alias Lia Eden Tutup Usia pada 9 April 2021

Lia Aminuddin alias Lia Eden dikabarkan meninggal dunia pada usia ke-73 tahun.

Lia Aminuddin alias Lia Eden Tutup Usia pada 9 April 2021
Lia Aminnuddin atau Lia Eden (tengah) berdoa untuk KPK di halaman gedung KPK, Jakarta, Senin (16/2). Menurut pimpinan kelompok kepercayaan Eden tersebut hanya Tuhan yang bisa mengatasi persoalan KPK. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

tirto.id - Lia Aminuddin alias Lia Eden dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (9/4/2021) lalu. Kabar meninggalnya perempuan yang pernah dihukum terkait kasus penodaan agama itu disampaikan oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk).

"Seperti yang dikabarkan di medsos [FB dan Instagram], Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan Malaikat Jibril telah meninggal," kata Manager Program SEJUK, Thowik kepada Tirto, Minggu (11/4/2021).

Thowik mengatakan pihaknya belum bisa memberikan informasi detail perihal di rumah sakit mana Lia Eden di rawat sampai meninggal dunia. Lalu juga tak memberitahukan perihal rumah duka dan informasi lainnya terkait meninggalnya perempuan kelahiran Surabaya, 21 Agustus 1947 itu.

"Detailnya tidak bisa kami sampaikan, karena informasinya diperuntukkan bagi kalangan terbatas," ucapnya.

Lia Eden diketahui pernah menggegerkan Indonesia saat kemunculannya pada tahun 2005 yang mengaku mendapatkan wahyu. Dia mengaku memperoleh wahyu dari Jibril dan mendapatkan sejumlah pengikut lewat Takhta Suci Kerajaan Tuhan. Ia juga mengaku sebagai titisan Tuhan dan bertemu Bunda Maria. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Isa.

Ajaran yang dibawa oleh perempuan yang mempunyai nama asli Lia Aminuddin ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah.

Pada 2000, Salamullah diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok Salamullah mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti Buddha Gautama, Yesus Kristus, dan Dewi Kwan Im akan muncul kembali di dunia.

Sejak 2003, kelompok Salamullah ini memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah ini pada bulan Desember 1997 karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan ajaran Islam. Kaum Eden kemudian merespons dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (Gabriel's edict) yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.

Lia Eden juga ditangkap atas tuduhan penodaan agama. Yang terakhir dia pernah dihukum selama 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011.

Saat bebas, Lia Eden mengaku tidak kapok dipenjara. Lia menyatakan akan terus menyiarkan keyakinannya dengan mendamaikan semua agama.

Baca juga artikel terkait KABAR DUKA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto