Menuju konten utama

LG Chemical Minat Bangun Pabrik Baterai Terintegrasi di Indonesia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa industri asal Korea Selatan LG Chemical menyampaikan minatnya untuk berinvestasi membangun pabrik baterai terintegrasi di Indonesia.

LG Chemical Minat Bangun Pabrik Baterai Terintegrasi di Indonesia
Politisi partai Golkar yang juga mantan Menteri Sosial Agus Gumiwang melambaikan tangan saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

tirto.id - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa industri asal Korea Selatan LG Chemical menyampaikan minatnya untuk berinvestasi membangun pabrik baterai terintegrasi di Indonesia.

“LG ingin melakukan investasi di ASEAN. Indonesia merupakan salah satu yang menjadi fokus untuk dilakukan pendalaman,” kata Agus usai menggelar pertemuan dengan Direksi LG Chemical di Seoul, Korea Selatan sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2019).

Agus menambahkan investasi nantinya berupa pembangunan pabrik tersebut meliputi pabrik baterai cell, baterai modul, hingga fasilitas daur ulang baterai. Saat ini, lanjutnya, LG tengah melakukan kajian awal terkait rencana investasi mereka di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, LG juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan studi terkait penggunaan baterai listrik pada sepeda motor dalam mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Dalam hal ini, Menperin menyambut rencana LG tersebut dan menyarankan untuk memilih Kota Surabaya sebagai daerah yang akan diuji coba dengan penggunakan motor berbaterai besutan LG.

“Karena Surabaya sangat ingin untuk mendukung lingkungan yang sehat,” pungkas Agus.

Minat investasi soal baterai memang sedang tinggi. Awal tahun ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Padjaitan pernah menyebutkan bahwa investor dari Cina dan Jepang tengah membangun pabrik baterai litium di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Jadi di Morowali itu sudah terbentuk industri nikel, stenlesteel, carbon steel, kemarin groundbreaking litium baterai 7,8 miliar dolar AS. Investasi di sana itu punya luas 3.000 hektare dengan jumlah pegawai di sana kemarin 31.000 orang," papar Luhut.

Pembangunan pabrik komponen utama litium baterai dari bahan dasar nikel ini berada di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Luhut menjelaskan, langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menekan impor minyak mentah, karena transportasi RI bakal beralih ke bahan bakar listrik.

Baca juga artikel terkait PABRIK BATERAI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Ringkang Gumiwang