Menuju konten utama

Letkol Dono Tidak Melawan Sebelum Ditembak Serda Jhoni

"Korban tidak menggunakan pistol dan langsung meninggal di tempat. Tidak ada bukti perlawanan," kata Kristomei. 

Letkol Dono Tidak Melawan Sebelum Ditembak Serda Jhoni
Ilustrasi peluru dan pistol. FOTO/istock

tirto.id - Korban anggota Polisi Militer (Pom) TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto (56) tidak melawan sebelum ditembak oleh Serda Jhoni Risdianto (49). Akibatnya ia tewas di dalam mobil dinas bernomor registrasi 2334-34 yang ia kendarai.

"Korban tidak menggunakan pistol dan langsung meninggal di tempat. Tidak ada bukti perlawanan," kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Jaya Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi di kantornya, Rabu (26/12/2018).

Berdasarkan keterangan saksi, kata dia, Serda Jhoni beraksi seorang diri. Namun penyidik akan mengecek kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan peristiwa tersebut.

"Info yang kami dapat hanya satu (pelaku). Kalau ada info lain, seperti rekaman CCTV atau saksi lain pada saat itu ada di TKP bisa melapor ke kami," ujar Kristomei.

Letkol Dono Kusprianto, perwira menengah Pusat Polisi Militer Angkatan Darat, meregang nyawa di dalam mobil dinas. Saat itu, ia sedang berada dalam perjalanan dan tidak menggunakan seragam TNI.

Lantas, mobilnya menyerempet sebuah motor Yamaha N-Max bernopol B 4619 TSA serta terdapat stiker Lanud Halim, yang dikendarai oleh terduga pelaku Serda Jhoni Risdianto, anggota dari Satuan Polisi Militer Angkatan Udara (Sat POM AU).

“Karena korban tidak berhenti, terduga pelaku berusaha mengejar. Saat itu arus lalu lintas cukup padat sehingga tidak bisa melaju dengan cepat dan berhasil dikejar,” kata Kristomei.

Lalu Jhoni memarkirkan kendaraannya dan mulai menembak dua kali ke bagian depan mobil. Namun, Dono terus melaju dan pelaku kembali menembak bagian belakang mobil dua kali.

Kristomei menambahkan, korban akhirnya tewas karena mendapat luka tembak di pelipis dan punggung yang menembus ke perut setelah terjadi kejar-kejaran antara mereka selama 15 menit. Di TKP, ditemukan sembilan selongsong peluru, satu tas berisi telepon seluler korban dan kartu identitas.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto