Menuju konten utama

Lebih Optimistis dari BI, Luhut Yakin Inflasi 2022 di Angka 6%

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksi, laju inflasi Indonesia hingga akhir tahun ini mencapai 6 persen.

Lebih Optimistis dari BI, Luhut Yakin Inflasi 2022 di Angka 6%
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksi, laju inflasi Indonesia hingga akhir tahun ini mencapai 6 persen.

tirto.id - Pemerintah memperkirakan inflasi pada akhir tahun ini akan mencapai angka 6 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan target yang dipatok dalam asumsi ekonomi makro 2022, maksimum sebesar 4 persen.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksi, laju inflasi Indonesia hingga akhir tahun ini mencapai 6 persen. Angka ini lebih terkendali dibandingkan dengan sproyeksi Bank Indonesia (BI) baru-baru ini di kisaran 6,5 persen.

Angka tersebut sedikit di atas realisasi inflasi per September 2022 yang sebesar 5,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy), salah satunya akibat kenaikan harga BBM.

Luhut menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian ke depan, khususnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang memicu kenaikan harga pangan dan komoditas lainnya.

"Meski inflasi Indonesia masih moderat, negara lain bahkan sudah 10 persen. Saya kira kita bisa menjaga setelah kenaikan harga BBM. Kita sangat percaya diri bisa menjaga sekitar 6 persen akhir tahun ini," kata Luhut dalam Pembukaan SOE International Conference di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).

Luhut menambahkan, perkembangan ekonomi dunia terus berubah menyusul pandemi dan perang Rusia-Ukraina. Dia mengaku tidak begitu saja mempercayai prediksi sejumlah pihak terhadap situasi ekonomi ke depan.

"Tidak ada yang bisa menduga dan memprediksi keadaan ekonomi dalam waktu lebih dari tiga bulan ke depan. Saya tidak percaya ada orang yang bisa memprediksi ini, terutama soal Ukraina," jelasnya.

Di tengah situasi demikian, dia berharap BUMN bisa memainkan peran lebih kuat dalam membantu menjaga pertumbuhan ekonomi, sebagaimana kesuksesan yang dilakukan selama penanganan pandemi.

"Peran utama BUMN, pencipta nilai dan agen pembangunan. BUMN mampu menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan seluruh masyarakat sampai ke seluruh pelosok," tandasnya.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Arif Gunawan Sulistiyono

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Arif Gunawan Sulistiyono
Editor: Anggun P Situmorang