Menuju konten utama

Larangan Mudik, Pelni Alihfungsikan 26 Kapal jadi Angkut Logistik

Saat larangan mudik Lebaran 2021, PT PELNI akan mengalihfungsikan 26 kapal untuk mengangkut muatan logistik.

Larangan Mudik, Pelni Alihfungsikan 26 Kapal jadi Angkut Logistik
Kapal Logistik Nusantara 4 dari Jakarta melaksanakan bongkar muat kontainer di dermaga Pelabuhan Pelni Selat Lampa, Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (13/11/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Selama periode larangan mudik Lebaran 2021, sebanyak 26 kapal penumpang PT PELNI akan dialihfungsikan untuk mengangkut muatan logistik, obat-obatan dan peralatan medis, serta barang esensial lain yang dibutuhkan daerah.

Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Opik Taufik mengatakan PELNI mendukung aturan Pemerintah dalam peniadaan mudik tahun 2021.

"Ini untuk mendukung langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 di masa lebaran ini, PELNI akan mengoperasikan armadanya untuk mengangkut muatan dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk melayani penumpang yang dikecualikan pada SE Kasatgas COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021," jelas Opik, Selasa (4/5/2021).

Sesuai aturan, pada masa peniadaan mudik tahun 2021 kapal PELNI akan beroperasi untuk mengangkut pemulangan TKI, Pekerja Migran Indonesia, pemulangan ABK WNI pada kapal asing, WNI dari pelabuhan negara perbatasan, TNI/POLRI/ASN/tenaga medis yang sedang bertugas.

Selain itu, kapal juga diperbolehkan untuk mengangkut penumpang dengan kepentingan kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka, atau bersalin, dan untuk transportasi rutin pelayaran terbatas dalam satu kecamatan, satu kabupaten, dan satu provinsi dengan persyaratan pelayaran dilakukan antarpulau dalam wilayah tersebut.

Penumpang yang dikecualikan harus memiliki surat izin perjalanan atau surat izin keluar/masuk (SIKM) dari pimpinan tempat bekerja atau dari Kepala Desa atau Lurah setempat serta surat keterangan pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif. "Penggunaan SIKM tidak diperlukan bagi penumpang pelayaran di daerah 3TP serta TNI/POLRI/ASN/tenaga medis yang sedang melaksanakan tugas," tambahnya.

Sebagai langkah dalam menekan penyebaran COVID-19 pada Hari Raya Idul Fitri 1442 H, PT PELNI memastikan tidak menjual tiket kapal untuk keberangkatan per 6 hingga 17 Mei 2021.

"Kapal PELNI akan kembali melakukan pelayaran pada 18 Mei 2021. Untuk hasil negatif tes rapid antigen dan genose sendiri hanya 1x24 jam sebelum keberangkatan kapal selama periode 22 April - 5 Mei 2021 dan 18 - 24 Mei 2021," Jelas dia.

Terkait penjualan tiket kapal, Opik Taufik menambahkan bahwa sejak 22 April hingga 18 Mei 2021 seluruh penjualan tiket penumpang hanya dilayani melalui loket PELNI yang tersedia di seluruh kantor cabang.

"Selama masa peniadaan mudik ini, penjualan melalui website, PELNI Mobile Apps, channel online hingga agen tiket dihentikan sementara," tandas Opik.

Sebagai informasi, hingga saat ini Pelni telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas. Pelni juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 9 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.

Baca juga artikel terkait LARANGAN MUDIK 2021 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri