Menuju konten utama

Larangan Ekspor Dicabut, Sejumlah Negara Antre Beli Masker & APD RI

Ekspor Juli 2020 paling banyak ditujukan ke Belanda, lalu Jepang, Belgia, Jerman, dan sisanya ke berbagai negara lain.

Larangan Ekspor Dicabut, Sejumlah Negara Antre Beli Masker & APD RI
Petugas memperlihatkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) Medis yang diserahkan Satgas BUMN Peduli Penanganan COVID-19 Riau kepada Pemerintah Provinsi Riau di Posko Gugus Tugas Penangan COVID-19 Riau, di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/4/2020). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz

tirto.id - Ekspor Alat Pelindung Diri (APD) Indonesia mengalami kenaikan usai Kementerian Perdagangan mencabut larangan ekspor kelengkapan alat kesehatan yang berakhir pada 30 Juni 2020. Ekspor APD Juli 2020 mencapai 571,19 ribu dolar AS atau naik 72,21 persen dari Juni 2020 yang hanya 331,68 ribu dolar AS yang dilakukan selama masa percepatan pelonggaran larangan.

Ekspor Juli 2020 ini paling banyak ditujukan ke Belanda dengan nilai ekspor 254,05 ribu dolar AS. Ekspor kedua tertinggi ditujukan ke Jepang senilai 125 ribu dolar AS. Lalu ada Belgia 94,22 ribu dolar AS, Jerman 51,29 ribu dolar AS, Italia 29,6 ribu dolar AS. Sisanya 17,02 ribu ditujukan ke berbagai negara.

Berbeda dengan Juni 2020. Ekspor APD hanya ditujukan ke Belanda 87,39 ribu dolar AS dan Belgia 153 ribu dolar AS. Sisanya gabungan beberapa negara.

Di samping ekspor APD, penjualan masker Indonesia ke luar negeri juga ikut merangkak naik. Per Juli 2020 ekspor masker bedah naik 20.316 persen. Dari 1.937 dolar AS di Juni 2020 menjadi 395,47 ribu dolar AS di Juli 2020.

Negara yang membutuhkan masker bedah Indonesia didominasi Singapura dengan nilai ekspor 183,40 ribu dolar AS. Kedua ada India dengan nilai ekspor 149,60 ribu dolar AS.

Sisanya Hong Kong 25,43 ribu dolar AS, Selandia Baru 24,60 ribu dolar AS, Thailand 8.458 dolar AS. Gabungan berbagai negara menyumbang 3.964 dolar AS.

Sementara itu ekspor masker non bedah tercatat turun 42,19 persen. Dari 18,44 juta dolar AS di Juni 2020 menjadi 10,66 juta dolar AS di Juli 2020. Negara tujuan terbesar masih didominasi Amerika 5,18 juta dolar AS.

Ekspor APD dan masker Indonesia sempat dilarang oleh Menteri Perdagangan per Rabu (18/3/2020). Waktu itu Indonesia mengalami kekurangan APD dan masker setelah kasus pertama COVID-19 dilaporkan muncul pada Maret 2020. Sebab BPS mencatat ekspor masker Februari 2020 naik 3.385,43 persen secara month to month (mtom). Dari 2,1 juta dolar AS menjadi 74,7 juta dolar AS.

Sejak dilarang dalam Permendag No. 23 Tahun 2020, ekspor masker mengalami penurunan. Maret 2020 ekspor masker bedah hanya 2,4 juta dolar AS dan nonbedah 17 juta dolar AS. April 2020 turun lagi menjadi 11 dolar AS untuk masker bedah dan 75.265 dolar AS untuk nonbedah.

Pasokan dalam negeri belakangan dilaporkan cukup, bahkan berlebih. Pengusaha tekstil pun meminta Kemendag membuka ekspor.

“(Permendag) bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya pada sektor industri sekaligus mendorong peningkatan kinerja ekspor di tengah pandemi COVID-19,” ujar Mendag Agus, dalam siaran persnya, Rabu (17/6/2020).

Baca juga artikel terkait EKSPOR APD atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz