Menuju konten utama

Larangan Ekspor CPO Pengaruhi Pelemahan Indeks Manufaktur RI

Pelarangan ekspor minyak goreng mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya mempengaruhi melambatnya Indeks manufaktur Indonesia.

Larangan Ekspor CPO Pengaruhi Pelemahan Indeks Manufaktur RI
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id -

Indeks manufaktur Indonesia atau Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di level 50,8 pada Mei 2022. Posisi ini melambat jika dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai 51,9.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri menjelaskan, perlambatan PMI Manufaktur Indonesia disebabkan karena terkendala pasokan. Terutama pada saat libur panjang di minggu awal Mei 2022.

"Adanya libur panjang Lebaran di minggu awal Mei misalnya, menjadi salah satu faktor gangguan terhadap rantai pasokan sektor industri,” ungkapnya di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Selain itu, faktor pelarangan ekspor minyak goreng mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya turut mempengaruhi kondisi sektor manufaktur. Sehingga berdampak terhadap pelemahan PMI.

Dia mengklaim aktivitas sektor industri di Tanah Air masih menunjukkan level ekspansi. Hal ini ditandai dengan sentimen bisnis manufaktur selama 12 bulan bertahan positif

"Tahap ekspansi ini menggambarkan selama sembilan bulan berturut-turut kondisi bisnis membaik pada seluruh sektor manufaktur Indonesia,"katanya.

Pada kuartal I-2022, industri pengolahan nonmigas mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,47 persem atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen. Kinerja sektor manufaktur tersebut juga naik signifikan dibanding pada periode yang sama tahun lalu yang mengalami kontraksi 0,71 persen.

"Capaian tersebut mengindikasikan bahwa kebijakan pemerintah berjalan baik dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kami akan kawal terus sehingga momentum tren pertumbuhan positif ini dapat terjaga sepanjang tahun," bebernya.

Di samping itu, beberapa kinerja gemilang sektor manufaktur, antara lain adalah kontribusi industri manufaktur sebesar 76,37 persen yang mendominasi capaian nilai ekspor nasional pada kuartal I-2022. Sepanjang periode Januari-Maret 2022 tersebut, kinerja ekspor industri pengolahan menembus 50,52 miliar dolar AS atau naik 29,68 persen dibandingkan capaian pada periode sama tahun sebelumnya.

Selain itu, realisasi investasi sektor industri pada kuartal I-2022 naik 17 persen (yoy). Kinerja investasi sektor industri pengolahan sepanjang Januari-Maret 2022 mencapai Rp103,5 triliun. Jumlah tersebut memberikan kontribusi signifikan sebesar 36,7 persen terhadap total nilai investasi di Tanah Air pada kuartal I-2022, yang menembus Rp282,4 triliun.

Baca juga artikel terkait LARANGAN EKSPOR CPO atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin