Menuju konten utama

Laporan Keuangan Belum Siap, Garuda Batal Cari Utang Rp12 T

Garuda sedang alternatif pendanaan lain untuk memastikan tetap terealisasinya tujuan refinancing utang.

Laporan Keuangan Belum Siap, Garuda Batal Cari Utang Rp12 T
Plt Direktur Utama PT Garuda Indonesia Fuad Rizal memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membatalkan rencana pencarian pendanaan sebesar US$ 900 juta atau sekitar Rp12,6 triliun, yang sedianya sebagian akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo.

Dalam keterbukaan informasinya kepada BEI, Selasa (31/12/2019), Garuda mengatakan bahwa pembatalan tersebut dilakukan dengan pertimbangan belum tersedianya Laporan Keuangan Limited Review atau Laporan Keuangan Audit Perseroan sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPS yang dapat dijadikan dasar penentuan Transaksi Material, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

“Perseroan saat ini masih melakukan pengkajian alternatif pendanaan lain untuk memastikan tetap terealisasinya tujuan refinancing utang keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku,” jelas Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda, Fuad Rizal dalam surat tersebut.

Sebelumnya, Fuad mengatakan pihaknya berencana mencari utang hingga 900 juta dolar, yang sebagian untuk membayar utang jatuh tempo sebesar 500 juta dolar. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Utang yang jatuh tempo tersebut merupakan sukuk, yang sudah berjalan sejak 2015. Garuda berencana memindahkan utang jangka pendek ke utang jangka panjang.

Baca juga artikel terkait GARUDA atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Bisnis
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Hendra Friana