Menuju konten utama

Langkah Sederhana Merawat Kulit di Tengah Pandemi

Perubahan gaya hidup selama pandemi jelas mempengaruhi kondisi kulit, disebut sebagai skindemik.

Ilustrasi Perawatan Kulit Kering. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ada hal yang berubah selama pandemi: gaya hidup. Pandemi membuat banyak orang membenahi gaya hidup sembari mengisi waktu di rumah dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi, lebih memperhatikan kebersihan, dan mengutamakan protokol kesehatan untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental.

“[...] pandemi menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh,” Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (Seafast) Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan mengungkap salah satu hasil kajian tahun 2020 tentang perubahan gaya hidup masyarakat selama pandemi.

Namun berapa banyak dari mereka yang juga memperhatikan kesehatan kulit? Perubahan gaya hidup selama pandemi jelas mempengaruhi kondisi kulit, atau yang dikenal dengan istilah skindemik—yaitu masalah kulit yang muncul akibat situasi pandemi.

Kebiasaan Baik yang Sederhana

Coba diingat, dalam sehari, berapa kali kita mencuci tangan atau memakai hand sanitizer? Berapa jam waktu yang dihabiskan di ruangan ber-AC? Seberapa rajin kita mengganti masker yang menempel di wajah?

Belum lagi, produk perawatan wajah (skincare) maupun tubuh jadi lebih jarang dipakai sejak berkegiatan di rumah. Ada orang yang cenderung tidak berdandan apalagi melakukan perawatan selama di rumah. Padahal ada banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk membenahi masalah-masalah kulit. Misal, menyamarkan bekas luka (scars) atau masalah jerawat, ruam, iritasi, hingga kulit kering dan mengelupas akibat pemakaian masker terlalu lama. Skindemik juga bisa terjadi karena stres dan kurang istirahat.

Dalam sebuah webinar, spesialis gizi RSPI Bintaro Jaya dr. Diana F Suganda, SpGK., mengungkap 5 dari 10 pasiennya mengeluhkan soal berat badan yang melonjak selama pandemi akibat kebiasaan mengonsumsi segala macam makanan ditambah dengan ruang gerak yang itu-itu saja: ruang kerja-meja makan-dapur-ruang tamu-meja makan-kulkas. Ini terkait dengan masalah kulit lainnya, yaitu stretch mark (peregangan kulit) di bagian perut, payudara, pinggul, pantat, atau paha yang umumnya terjadi pada ibu hamil dan orang-orang yang berat badannya naik cepat akibat pola makan yang tidak terkontrol maupun kurang aktif bergerak.

Itulah mengapa dokter spesialis kulit dan kelamin Irmadita Citrashanty menegaskan, “Merawat kulit selama pandemi Covid-19 sangat perlu dilakukan, meski kita beraktivitas di dalam rumah.” Kulit membutuhkan perhatian pada masa seperti sekarang ini, terlepas dari anggapan bahwa aktivitas yang lebih banyak dilakukan di rumah atau di dalam ruangan membebaskan kulit dari masalah. Karena seperti yang sudah disinggung di atas, gaya hiduplah yang menentukan kesehatan kulit.

Lewat kampanye “Bio-Oil, Your Healthy Skin Habit”, Bio-Oil mengajak semua orang untuk memperhatikan kesehatan kulit, dimulai dari melakukan kebiasaan baik yang sederhana hingga bisa menularkannya ke lingkungan terdekat—sesederhana menggunakan Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit secara rutin.

Cara memakainya begitu praktis, yaitu cukup dengan menuangkan Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit pada punggung tangan, kemudian diaplikasikan ke kulit bermasalah dengan memijat searah jarum jam hingga meresap. Supaya hasil yang didapat maksimal, gunakan 2 kali sehari (setelah mandi) selama minimal 3 bulan. Kamu bisa menyesuaikan dengan masalah kulit yang sedang dialami.

Bayangkan, minyak asal Afrika Selatan ini bisa digunakan untuk perawatan lengkap—dari ujung rambut hingga ujung kaki—selain menyamarkan scars dan stretch marks, juga membantu mengatasi kulit kering, memperbaiki warna kulit yang tidak merata, dan mencegah penuaan dini.

Infografik Advertorial Bio Oil

Infografik Advertorial Cara Jitu Atasi Scars dan Stretch marks. tirto.id/Mojo

Tokoh kunci Bio-Oil, dua bersaudara Justin Letschert dan David Letschert, pun berbagi cerita. “Saat Bio-Oil diluncurkan di seluruh dunia, kami menerima ribuan surat dari pengguna Bio-Oil. Tak hanya untuk bekas luka dan stretch marks, mereka bilang bahwa minyak ini juga mengatasi banyak masalah kulit yang lain. Kami takjub dengan fakta ini. Kami gali lebih dalam, dan kami menyadari semua ini karena manfaat minyak,” kata COO Union-Swiss David Letschert. Union-Swiss sendiri merupakan satu-satunya produsen dan distributor Bio-Oil secara global.

Lanjut David, “Menurut saya, orang tidak sadar terus-menerus menghilangkan minyak dari kulit. Itu terjadi saat kita mandi, duduk di ruangan ber-AC, dan saat terpapar elemen alam. Dan sangat alami jika kita gantikan minyak yang hilang dengan minyak lain.”

“Kulit terdiri dari air dan butuh minyak untuk menahan air. Jadi, kulit memproduksi minyak alami di permukaan untuk pertahankan kelembapan. Karena itulah, saat memakai minyak, itu memperkuat lapisan alami dan kulitmu akan lebih sehat,” tambah CEO Union-Swiss Justin Letschert.

Walaupun berwujud minyak (dry oil), Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit ternyata cepat menyerap di kulit dan tak menimbulkan rasa lengket setelah dipakai. Ini karena kandungan PurCellin Oil™ dan campuran unik minyak dari tumbuhan alami, seperti calendula, rosemary, chamomile, lavender, serta vitamin A dan E. Demi memenuhi kebutuhan perawatan dan permasalahan kulit yang berbeda-beda, Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit hadir dalam 4 ukuran, yaitu 25ml (travel size), 60ml (me-time), 125ml (family), dan 200ml (family and friends).

Sejak dipasarkan secara luas pada 2002, Bio-Oil sukses terjual di 143 negara. Minyak perawatan kulitnya bahkan telah meraih 424 penghargaan internasional dan mendapat predikat produk spesialis khusus perawatan scars dan stretch marks nomor satu di 25 negara. Sementara sejak masuk ke Indonesia hingga 2020, Bio-Oil mendapatkan 10 penghargaan kategori minyak perawatan kulit dan produk untuk mengatasi stretch marks.

Produk lainnya, Bio-Oil Gel Kulit Kering yang baru diluncurkan 3 tahun lalu, juga telah meraih 10 penghargaan internasional. Gel berbahan dasar minyak ini hadir sebagai cara baru dalam merawat kulit kering, melengkapi minyak perawatan kulit yang lebih dulu memberikan perawatan untuk bekas luka dan peregangan kulit.

“Begitu banyak produk tersedia di pasaran. Saya banyak bepergian, ketika mengunjungi apotek, ada 10.000 produk di etalase. Saya amati pengunjung dan mereka menyadari bingung karena banyaknya produk. Kami terobsesi untuk tidak meluncurkan terlalu banyak produk,” tutup Justin.

Kalau beragam permasalahan kulit bisa diatasi hanya dengan satu-dua produk, perawatan kulit rutin bisa dilakukan secara mandiri tanpa perlu repot keluar rumah. Informasi soal perawatan kulit dan produk Bio-Oil bisa didapat dengan mengakses laman resmi Bio-Oil dan akun Instagram @biooilidn. Saatnya memulai kebiasaan baik dengan langkah sederhana! []

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis