Menuju konten utama

Langkah Pencegahan Pneumonia pada Lansia dan Ketahui Bahayanya

Langkah pencegahan Pneumonia pada lansia dan apa saja bahaya penyakit ini?

Langkah Pencegahan Pneumonia pada Lansia dan Ketahui Bahayanya
Ilustrasi infeksi paru-paru. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pneumonia merupakan infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang disebebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.

Dilansir dari Healthline, infeksi tersebut menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru yang disebut alveoli. Alveoli terisi cairan atau nanah, sehingga sulit bernapas.

Di Indonesia, pneumonia menjadi masalah kesehatan yang serius. Hal ini terlihat dari tingginya kematian terutama pada orang lanjut usia (lansia) yang disebabkan oleh Pneumonia.

Dikutip dari Antara, pada 2017 tercatat lebih dari 43.000 orang di meninggal akibat pneumonia di Indonesia. Lebih dari 66 persen dari kematian akibat pneumonia tersebut terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun.

Kelompok lansia rentan terhadap penularan berbagai penyakit infeksi termasuk penyakit pneumonia.

Beberapa faktor yang menyebabkan risiko tertularnya pneumonia bagi lansia yaitu paparan polutan dan asap rokok, penyakit penyerta, serta penurunan kekebalan tubuh akibat penuaan.

Menurut Healthline, gejala pneumonia meliputi batuk yang mengeluarkan dahak (lendir), demam, berkeringat atau kedinginan, dan sesak napas yang terjadi saat melakukan aktivitas normal.

Selain itu gejala lain pneumonia yaitu nyeri dada saat bernafas, mual atau muntah dan sakit kepala.

Tanpa perawatan yang baik dan benar, pneumonia dapat menimbulkan komplikasi seperti kesulitan bernafas, infeksi aliran darah, penumpukan cairan atau nanah di dalam atau di sekitar paru hingga kematian.

Meskipun risiko kematian akibat pneumonia bagi lansia cukup tinggi, namun sebenarnya kematian akibat pneumonia pada lansia dapat dicegah.

Dari rilis resmi Pfizer yang dikutip Antara, terdapat empat langkah dalam pencegahan pneumonia bagi lansia:

1. Kenali Bahaya Pneumonia

Usia di atas 65 tahun berada pada risiko tertinggi untuk penyakit pneumonia. Akibat infeksi pneumonia bisa terjadi peradangan pada kantong udara (alveoli) di paru-paru yang menyebabkan kantong udara di paru-paru terisi dengan cairan dan nanah.

Hal ini membuat kesulitan bernafas dan dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius mulai dari abses paru-paru, infeksi darah atau sepsis, gagal organ, meningitis, hingga kematian.

2. Kenali Penyebab dan Gejala

Pneumonia diakibatkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Pada umumnya pneumonia terjadi akibat infeksi dari bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus).

Penularannya berpindah melalui udara seperti ketika batuk atau bersin, melalui darah, atau dari permukaan yang terkontaminasi.

Gejala awal pneumonia yaitu sesak napas, nyeri dada, demam, batuk, dan kehilangan nafsu makan, yang mudah disalahartikan sebagai gejala flu biasa.

3. Imunisasi PCV untuk Pencegahan

Pencegahan infeksi pneumonia yang paling efektif yaitu dengan melakukan imunisasi. Saat ini tersedia imunisasi PCV (pneumococcal conjugate vaccine) yang dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokokus.

4. Konsultasi dengan Dokter

Langkah terakhir pencegahan Pneumonia yaitu konsultasi dengan dokter untuk melakukan penjadwalan imunisasi PCV. Hal ini dilakukan karena imunisasi PCV untuk orang dewasa berbeda dengan balita.

Baca juga artikel terkait PNEUMONIA atau tulisan lainnya dari Dede Mudopar

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dede Mudopar