Menuju konten utama

Langkah BEI Bersihkan Pasar Modal dari Praktik Saham Gorengan

"> "Bursa melakukan tindakan pengawasan, pemeriksaan & melakukan koordinasi pengawasan transaksi dengan Self-Regulatory Organization- Otoritas Jasa Keuangan,"

Langkah BEI Bersihkan Pasar Modal dari Praktik Saham Gorengan
Karyawan mengambil gambar menggunakan ponselnya layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). IHSG ditutup melemah 14,07 poin atau minus 0,2 persen di level 6.860 pada Selasa (24/1). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang menyampaikan pihaknya akan melakukan pemantauan atas seluruh transaksi yang terjadi di bursa. Hal itu dilakukan sebagai upaya membersihkan pasar modal dari praktik saham gorengan.

“Bursa melakukan tindakan pengawasan, pemeriksaan dan melakukan koordinasi pengawasan transaksi dengan Self-Regulatory Organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Kristian kepada awak media di Jakarta, Selasa (7/2/2023)

Bagi saham yang terindikasi gorengan, pihaknya akan memberikan notasi khusus. Kemudian memasukkan saham tertentu yang memiliki catatan khusus terkait fundamental dan volatilitas harga ke dalam pemantauan khusus.

Selanjutnya, Bursa akan melakukan aksi cepat (immediate action) terhadap nasabah- nasabah melalui Anggota Bursa (AB), sebagai upaya preventif untuk mengingatkan terkait perilaku transaksi mereka.

Bursa juga mengenakan Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB) terhadap order saham yang mencapai level harga tertentu.

“Semuanya ini bertujuan untuk perlindungan investor," kata Kristian.

Lebih lanjut, Bursa akan melakukan edukasi dan sosialisasi melalui berbagai media kepada investor, supaya investor memahami berbagai hal yang harus diperhatikan dalam bertransaksi sebagai upaya untuk melindungi investor.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap aksi menggoreng saham Gautam Adani di India tidak terulang di pasar modal Indonesia, yang mana kasus mikro tersebut berdampak besar terhadap perekonomian negara.

“Satu perusahaan Adani kehilangan 120 miliar dolar AS, hilang. Dirupiahkan Rp1.800 triliun. Hati-hati mengenai ini, pengawasan, pengawasan, pengawasan. Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan Rp1.800 triliun,” ujar Presiden Jokowi.

Akibat kejadian tersebut, kekayaan Adani menyusut 64,7 miliar dolar AS dalam 10 hari, dan bursa saham India pun langsung bergejolak. Meruginya Rp1.800 triliun aset Adani Group membuat seperempat Produk Domestik Bruto (PDB) India hilang, sehingga menyebabkan mata uang rupee jatuh.

“Sehingga dilihat betul mana yang suka menggoreng. Kalau goreng-goreng (saham) pas dapet, ya, enak tapi kalau kepeleset seperti tadi saya sampaikan Adani di India,” ujar Jokowi.

Baca juga artikel terkait EKBIS

tirto.id - News
Sumber: Antara
Editor: Reja Hidayat