Menuju konten utama

Lagunya Dipakai Kampanye Prabowo, Marzuki Kill The DJ Lapor Polisi

Marzuki Kill The DJ melapor ke polisi usai lagu "Jogja Istimewa" diubah liriknya untuk kampanye mendukung Prabowo-Sandiaga. Marzuki melaporkan akun medsos yang mengunggah lagu itu.   

Lagunya Dipakai Kampanye Prabowo, Marzuki Kill The DJ Lapor Polisi
Penyanyi hip-hop Marzuki Mohamad alias Marzuki Kill The DJ menunjukkan video lagu ciptaannya yang telah diubah liriknya saat melaporkan dugaan adanya pelanggaran hak cipta di Polda DIY, Selasa (15/1/2019). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Penyanyi hip-hop Marzuki Mohammad alias Marzuki Kill The DJ melaporkan kasus pelanggaran hak cipta ke Polda DI Yogyakarta, pada hari ini.

Dia melayangkan laporan itu lantaran lagu karyanya berjudul “Jogja Istimewa” diubah liriknya dan dipakai untuk kampanye mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Saya tidak terima lagu tersebut dipakai untuk kampanye, entah itu [pasangan] Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi," kata dia di Kantor Polda DIY pada Selasa (15/1/2018).

Marzuki melaporkan pemilik akun Instagram dan Twitter bernama @CakKhum. Akun tersebut mengunggah lagu "Jogja Istimewa" yang telah diubah liriknya dengan memasukkan nama Prabowo-Sandi.

Pemilik akun itu diduga melanggar UU Hak Cipta dan UU ITE. Akun @CakKhum, kata Marzuki, telah menyebar hasil gubahan lagu miliknya tanpa izin. Padahal, lagu “Jogja Istimewa” telah didaftarkan hak ciptanya atas nama Marzuki di Kementerian Hukum dan HAM sejak 9 November 2009.

"Sebelumnya tidak ada pihak yang menghubungi [minta izin]. Kalau ada yang menghubungi ya tidak akan terjadi [pelaporan]," kata Marzuki.

"Tuntutan saya dari kemarin ada permintaan maaf resmi, tapi kalau tidak ada dan tidak diakui sama sekali, ya saya tahunya pengaduannya [ke polisi] berdasarkan apa yang ada di media sosial itu," dia menambahkan.

Marzuki menjelaskan lagu “Jogja Istimewa” memiliki arti dan makna khusus bagi dirinya sebab hadir dari hasil pembacaannya terhadap sejarah Yogyakarta.

"Lagu itu tidak ada sejarah [hubungan] apa pun tentang polemik keistimewaan, awalnya. Itu benar-benar saya ciptakan setelah membaca buku tentang sejarah Yogyakarta, dan nilai-nilai serta semangat Yogyakarta," ujar Marzuki.

Buku yang dimaksud Marzuki adalah “Tahta Untuk Rakyat”. Dari membaca buku yang menceritakan kehidupan Sultan HB IX itu, ia mengaku mengagumi Raja Keraton Yogyakarta tersebut. Dari buku itu, ia terinspirasi untuk membuat lagu “Jogja Istimewa.”

"Lagu itu bagi saya mempunyai nilai historis yang luar biasa. Untuk membayar rasa hutang saya terhadap Yogyakarta yang saya cintai. Saya tidak akan mengingkari nilai-nilai dan spirit lagu itu hanya untuk kampanye pilpres," kata Marzuki.

Dia juga menegaskan laporannya ke Polda DIY tidak didasari kepentingan politik. Marzuki mengaku memang seorang pendukung Jokowi, tetapi dia mengatakan tidak pandang bulu terhdap siapa pun yang menjiplak lagu miliknya itu tanpa izin. Bahkan, dia pernah melayangkan somasi terhadap pemerintah Provinsi DI Yogyakarta karena menggunakan lagunya itu tanpa izin.

"Pemerintah Yogyakarta saja saya somasi. Kalau ini digunakan pasangan Jokowi-Ma'ruf, juga saya gugat," kata dia.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto memebanrkan institusinya telah menerima laporan Marzuki tersebut.

“Nanti akan kami dalami lagi sebelum memeriksa saksi-saksi,” kata Yuliyanto.

Baca juga artikel terkait MARZUKI KILL THE DJ atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Hukum
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Addi M Idhom