Menuju konten utama

Lagi, Terduga Teroris Perempuan Ditangkap di Purworejo

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris yang disinyalir masih satu jaringan dengan teroris yang ditangkap di Bekasi dan Kalimalang, Sabtu (10/12) lalu. Menyusul penangkapan terduga teroris di Tasikmalaya pada Kamis (15/12) dini hari tadi, Densus 88 kembali menangkap terduga teroris Ika Puspitasari (34), warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Lagi, Terduga Teroris Perempuan Ditangkap di Purworejo
Petugas kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti yang diamankan saat penangkapan para terduga teroris yang berada di Bekasi, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12). Selain mengamankan sembilan orang terduga teroris di tempat berbeda, petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa bekas panci yang telah di "discrubter" (memecahkan rangkaian bom), triacetone triperoxide (TATP), senapan angin, "rice cooker", bendera bertuliskan huruf Arab dan atribut lainnya. ANTARA FOTO/Meli Pratiwi/RIV.

tirto.id - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris yang disinyalir masih satu jaringan dengan teroris yang ditangkap di Bekasi dan Kalimalang, Sabtu (10/12) lalu. Menyusul penangkapan terduga teroris di Tasikmalaya pada Kamis (15/12) dini hari tadi, Densus 88 kembali menangkap terduga teroris Ika Puspitasari (34), warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo membenarkan penangkapan itu. Ia menyebut penangkapan dilakukan oleh tim Densus 88 dibantu sejumlah personel pengamanan Polres Purworejo.

Menurut Satrio, Ika ditangkap ditangkap di mushalla Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo. Saat itu terduga sedang ikut mempersiapkan kegiatan Maulid Nabi SAW.

Terduga teroris tersebut kemudian dibawa ke rumahnya yang juga di Dusun Tegalsari .

Dari penangkapan itu tim Densus mengamankan beberapa barang bukti berupa buku, telepon seluler, paspor, dan identitas terduga.Selanjutnya terduga teroris tersebut diamankan di Polres Purworejo untuk dilakukan pemeriksaan.

"Terduga teroris dan semua barang yang disita itu kemudian diangkut ke Jakarta," katanya.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, Ika bersosialisasi dengan masyarakat secara baik, sering membantu apabila tetangga ada hajatan.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polres Tasikmalaya menangkap terduga teroris perempuan berinisial TS alias UA dan suaminya, HG pada Kamis (15/12/2016) dini hari. Penangkapan keduanya berkaitan dengan penangkapan terhadap Dian Yulia Novi (DYN) dan M. Nur Solihin (MNS) di Bekasi pada pekan lalu.

TS alias UA dan HG ditangkap pada Kamis 15 Desember 2016, sekitar pukul 04.30 WIB di rumah kontrakan Jalan Padasuka, Babakan Jawa RT 03 RW 10 Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12), menyampaikan TS merupakan ibu rumah tangga yang diduga terlibat memberikan motivasi kepada terduga teroris lainnya, Dian Yulia Novi untuk berjihad. Selain itu TS juga memiliki andil mempertemukan Dian dengan M. Nur Solihin.

"Saat ini TS dan suaminya, HG diamankan ke Mapolresta Tasikmalaya Kota untuk diperiksa," ujarnya.

Pada Sabtu (10/12), Densus 88 menangkap tiga terduga teroris, MNS dan AS (laki-laki) serta DYN (perempuan). MNS dan AS ditangkap di jalan layang Kalimalang, Bekasi. Sementara DYN ditangkap di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat.

Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.

Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (10/12) malam.

Sedangkan terduga teroris berinisial S alias Abu Izzah ditangkap di Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar, Solo,Jawa Tengah, pada hari yang sama. Abu Izzah diduga sebagai perakit bom yang akan digunakan dalam aksi.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa jaringan MNS diduga hendak mengebom lingkungan Istana Negara, Jakarta pada Minggu (11/12) pagi.

"Skenarionya, pada Minggu (11/12) pagi, MNS dan AS mengantar Saudari DYN ke Masjid Istiqlal. Kemudian DYN berjalan kaki sendirian ke Istana," kata Kepala Bagian Kemitraan Biro Penerangan Masyarakat Polri Kombes Pol Awi Setiyono.

DYN rencananya menjadi calon pengantin dalam aksi amaliyah tersebut. Rencananya aksi tersebut menargetkan momen pergantian petugas jaga paspampres di Istana Negara.

Sumber: Antara

Baca juga artikel terkait TERORIS atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Hukum
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH