tirto.id - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dinilai terlalu terburu-buru memberikan rekomendasi bergulirnya Liga 1 2019 kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Forum Komunikasi Supporter Indonesia (FKSI), Richard Achmad Supriyanto.
Seperti diketahui, laga pembuka kompetisi Shopee Liga 1 2019 antara tuan rumah PSS Sleman vs Arema FC yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, pada Rabu (15/5/2019), lalu diwarnai dengan kericuhan antar suporter.
Menurut Richard dalam pernyataan tertulis yang diterima Tirto.id, Sabtu (18/5/2019), itu membuktikan bahwa Liga 1 2019 sebenarnya belum siap untuk digulirkan. Selain PSSI dan panitia pelaksana pertandingan, Richard menyebut BOPI juga punya kesalahan terkait hal ini.
“FKSI juga menyoroti kinerja BOPI yang tak pernah serius dalam menjalankan kinerjanya, seharusnya BOPI tidak terburu buru memberikan rekomendasi ke PT LIB terkait Liga 1,” tukas Richard.
“Harusnya BOPI lebih bisa berbuat banyak dan tegas dalam tata kelola sepakbola, tidak hanya unsur keuntungan semata yang dikejar BOPI, tapi lalai dalam bekerja sehingga suporter yang jadi korban,” imbuhnya.
Mantan Ketua Umum Jakmania ini menyebut kinerja BOPI kurang maksimal dan hanya sebagai pemberi izin saja. Jika seperti ini terus, tambah Richard, sebaiknya BOPI ditiadakan saja
“FKSI tidak melihat peran yang diambil BOPI dalam melakukan pengawasan terhadap kompetisi. BOPI lebih suka menjadi tukang stempel saja untuk mengeluarkan rekomendasi. Kalau hanya itu kerjanya, BOPI lebih baik dibubarkan saja bila hanya sekadar transaksi birokrasi saja,” tandas Richard.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
