Menuju konten utama

Kylie Jenner, dari Lipstik Turun ke Hati

Kylie, si anak bungsu dengan bisnis yang paling menguntungkan di dalam keluarga

Kylie Jenner, dari Lipstik Turun ke Hati
Kylie Jenner. Instagram/@kyliecosmetics

tirto.id - Kylie Jenner mendambakan dirinya bisa tinggal di sebuah rumah yang dikelilingi area peternakan. Ia membayangkan di pagi hari bisa memberi makan ayam dan kuda-kuda. Keinginan tersebut ia ungkap dalam acara Life of Kylie, sebuah reality show seputar kehidupan anak bungsu Kris Jenner yang pertama kali ditayangkan sekitar pertengahan tahun lalu.

“Apa kamu tahu apa itu konsep farm house? Kamu tidak akan bisa membayangkan hidup di tempat seperti itu,” kata Caitlyn Jenner, ayah Kylie.

“Setidaknya di tempat itu tidak ada papparazi,” jawab Kylie tegas.

Bukan satu kali Kylie ingin hidup seperti orang normal. Pada episode pertama acaranya, ia berkata akan menertawakan setiap orang yang menganggap hidupnya sempurna. “Saya memang sudah bisa membeli apapun yang saya mau. Tetapi ketika kamu bisa mendapatkan semua itu, kesenangan hanya bertahan selama beberapa detik. Saya mencari hal apa yang bisa membuat saya merasa bahagia,” kata Kylie.

Wajar kalau banyak orang menganggap hidup Kylie menyenangkan. Di usia 19, ia berhasil mendapat keuntungan besar dari bisnis perona bibir bernama Kylie yang ia lansir. CNBC melaporkan bahwa dalam kurun waktu 18 bulan setelah lipstik itu resmi diluncurkan, keuntungan yang didapat dari penjualan produk menyentuh angka $18 juta. Media tersebut juga menyebutkan proyeksi penjualan produk lipstik yang akan sampai di jumlah $420 juta pada tahun 2022.

Angka-angka tersebut membuktikan bahwa di antara ibu dan kakak-kakak perempuannya, Kylie berhasil menjadi pebisnis yang meraih laba terbesar dalam keluarga Kardashian. Hollywood Reporter menyebutkan bahwa pada tahun 2016, keuntungan bisnis Kris ialah $11,5 juta , Kendall $17 Juta, Khloe $15 juta, dan Kourtney $10 juta.

Bisnis lipstik Kylie muncul setelah ia melalui masa-masa galau. Ada waktu saat ia kerap bertanya pada sang ibu tentang keahlian yang ia miliki. Kylie melihat ketenaran Kendall yang telah menjadi model profesional. Ia memandang Kim sebagai kiblat dalam bergaya. Sama halnya saat Kylie memandang Kourtney dan Khloe yang juga telah memulai bisnis di ranah mode dengan mendirikan lini busana.

Akhirnya, di penghujung usia belasan, Kylie menyadari bahwa ia punya perhatian lebih terhadap produk kosmetik. Di kelas enam SD ia menjadi satu-satunya anak yang mempelajari cara memakai eye shadow dan mempraktikannya. Beranjak dewasa, ia menemukan ketertarikan pada lipstik.

“Aku tidak bisa keluar rumah tanpa lipstik. Aku melihat orang-orang tertarik dengan warna lipstik yang kugunakan tetapi sebetulnya aku tidak pernah merasa ada warna yang sempurna untuk bibirku. Di situ aku terpikir untuk membuat perangkat perawatan bibir yang berisi lip liner dan lipstik,” tutur Kylie pada Fast Company .

Kylie mendatangi Seed Beauty, perusahaan yang bisa membantunya dalam produksi lipstik. Vanity Fair pernah mewawancarai Laura Nelson, sosok yang mengerti tentang kerjasama Kylie dengan perusahaan tersebut. “Kami membangun brand ini dalam waktu enam minggu. Kami telah mengenal Kylie dan keluarganya selama bertahun-tahun. Kylie datang pada kami dan kami membuatkan produk tersebut. Konsep datang dari Kylie,” kata Laura.

Sesaat sebelum lipstik resmi diluncurkan, Kylie mengunggah cuplikan peluncuran via akun media sosialnya. Beberapa detik setelah produk resmi dilansir, perangkat bibir Kylie terjual habis. Saat itu Kylie mengeluarkan tiga varian warna lipstik natural yang senada dengan warna kulit. Banyaknya permintaan pelanggan membuat gangguan teknis terjadi. Waktu itu Kylie menyampaikan permintaan maafnya lewat akun media sosial.

“Kami sedang memperbaiki hal itu, mohon untuk tetap mencoba melakukan pemesanan,” tulis perempuan 20 tahun ini.

infografik kylie kece

Respons positif yang muncul dari lipstik membuat Kylie memperluas produksi kosmetik buatannya. Selain mengeluarkan varian warna baru ia juga melansir jenis produk baru seperti highlighters, blush on, dan eye shadow. Ia sempat berkolaborasi dengan Khloe dan Kim Kardashian untuk koleksi spesial lip kit.

Kylie tidak pernah menyewa jasa periklanan untuk memasarkan produknya. Artikel "How Kylie Jenner Built a Makeup Empire Out of Her Most Famous Asset" itu menulis bahwa Kylie cukup mengandalkan akun media sosial Snapchat dan Instagram untuk memasarkan produk.

“Kylie Cosmetics berkembang dengan cepat. Setelah bangun pagi, aku segera memeriksa pesanan apa yang laris. Orang-orang sudah paham ketika aku baru melansir sebuah produk, maka aku akan ‘menghilang’ selama 1,5 jam untuk mencari ruang dengan pencahayaan baik agar aku bisa memotret produk,” kata Kylie.

Pemilik situs kecantikan Sicka Than Average, Celia San Miguel, pernah berpendapat bahwa model pemasaran dari produk Kylie tidak fokus pada komponen produk seperti tekstur, warna, dan pigmen, melainkan pada Kylie sebagai ikon mode dan kecantikan.

Ekspansi produk terus terjadi. Beragam palet warna concealer, lipstik, dan kuas jadi beberapa produk yang dipasarkan mulai dari penghujung tahun kemarin. Tapi jalannya memang tak selalu mulus. Ada beberapa kritik dari para calon pembeli, termasuk produk kuas make up seharga $360 yang dianggap terlalu mahal.

Kritik memang hampir selalu jadi teman setia Kylie setiap ia merilis produk. Di ranah kosmetik, komentar-komentar itu tidak terdengar terlalu keras. Lain halnya di ranah busana. Bersama Kendall, Kylie mendirikan lini busana Kendall + Kylie. Mereka pernah meluncurkan produk yang dinamakan Vintage T Shirt. Sebuah kaus hitam dengan gambar wajah Kendall atau Kylie yang diletakkan betumpuk dengan foto penyanyi atau logo band.

Salah satu penyanyi yang wajahnya mereka pajang pada kaus ialah rapper asal Amerika, The Notorious B.I.G. Ibunda rapper tersebut, Voletta Wallace, tidak terima gambar anaknya ada di kaus Kendall + Kylie. Menurutnya kakak beradik ini meminta izin terlebih dahulu saat hendak memuat foto anaknya. Protes Voletta direspon dengan permintaan maaf dari Kendall dan Kylie.

Mereka juga pernah mengeluarkan produk bikini yang dianggap meniru sebuah label busana asal New York Plugged NYC. Meski demikian, produk tersebut tetap terjual habis. Selain dari sisi desain produk, protes juga pernah Kylie terima saat melansir kampanye yang memuat foto wanita mengenakan kemeja kotak-kotak lengan panjang yang hanya dikancing pada bagian atas. Sejumlah orang menganggap foto tersebut menyinggung subkultur Chola yang ada di Amerika Serikat.

Komentar-komentar miring tidak menghambat rejeki Kylie. Pertengahan tahun lalu Quay, merek kacamata asal Australia mengajak Kylie untuk berkolaborasi membuat desain kacamata. Kylie membuat 11 desain yang terinspirasi dari tren yang muncul pada tahun 1980 dan 1990an.

“Pengaruhnya di media sosial tidak tertandingi dan dia dikenal sebagai seseorang yang memiliki gaya yang dinamis dimana para pengikutnya hendak menirunya,” kata Linda Hammond .

Lini sepatu Puma, turut memanfaatkan ketenaran Kylie dengan mengajaknya berkolaborasi dalam koleksi berjudul Fierce. Bjørn Gulden, Chief Executive Puma berkata kolaborasi dengan Kylie dan selebriti lain seperti Rihanna dan Cara Delevigne telah meningkatkan penjualan sebanyak 11%.

Baca juga artikel terkait KYLIE JENNER atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Joan Aurelia
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Nuran Wibisono