Menuju konten utama

Kutipan Prince Tentang Intoleransi Rasial Kembali Bergema

Kutipan Prince soal rasisme dan intoleransi kembali bergema menyusul kasus kematian George Floyd di AS.

Kutipan Prince Tentang Intoleransi Rasial Kembali Bergema
Musisi Prince. instagram/prince.

tirto.id - Selama masa hidupnya, musisi nyentrik, Prince memang mendedikasikannya untuk menentang ketidakadilan dan menyuarakan hak-hak masyarakat kulit berwarna.

Kini, sebagai peringatan ulang tahun ke-62 mendiang sang bintang pada 7 Juni 2020, foto kutipan berupa tulisan tangan yang “menggetarkan” dari sang pangeran telah dibagikan untuk para penggemarnya lewat Twitter.

“Tidak ada yang lebih buruk di seluruh dunia selain INTOLERANSI (antara) Hitam, putih, merah, kuning, laki-laki atau perempuan. INTOLERANSI. " Bunyi tulisan tangan tersebut.

"Prince mendedikasikan hidupnya untuk berbicara menentang ketidakadilan, mengadvokasi untuk keunggulan kulit hitam, dan menyebarkan pesan ‘Love 4 One Another’,” tulis akun resmi Twitter Prince, Senin (8/6/2020).

"Dalam catatan ini yang dia simpan di arsip pribadinya, dia menulis pesan yang masih menggema sampai sekarang," lanjutnya.

Seperti dilansir FoxNews, kutipan tersebut mengikuti serangkaian aksi protes yang terjadi di seluruh penjuru AS, menuntut keadilan atas kematian George Floyd usai lehernya ditindih polisi Derek Chauvin dengan lututnya pada 25 Mei lalu, yang disebut sebagai tragedi rasial hingga muncul kampanye Black Lives Matter di seluruh dunia.

Selain kutipan, Prince estate juga membagikan video musik untuk lagu "Baltimore," yang ia tulis setelah Freddie Gray meninggal saat dalam tahanan polisi pada 2015.

Video musik itu berisi cuplikan dari aksi protes “Black Lives Matter” setelah kematian Grey dan orang Afrika-Amerika lainnya saat berada dalam tahanan polisi.

Video tersebut, juga berisi lirik dan ditutup dengan kutipan dari sang musisi yang berbunyi, “Sistemnya rusak. Ini akan membawa anak-anak muda untuk memperbaikinya sekarang. Kami membutuhkan ide-ide baru, kehidupan baru ... "

Selama puluhan tahun berkiprah, sang virtuoso memang dikenal vokal menyuarakan kritik atas rasisme dan intoleransi. Lagu “Baltimore” hanyalah salah satunya.

Musisi yang meninggal pada 2016 itu pun telah menelurkan banyak karya dan penghargaan. Sepanjang berkiprah di lanskap musik, Prince berhasil menggondol tujuh piala Grammy Awards, serta satu Golden Globe Award dan Academy Award.

Pemilik gitar "Love Symbol" ini juga sukses menjual lebih dari 100 juta keping album-albumnya ke segala penjuru dunia dan bertengger masuk ke dalam deretan Rock and Roll Hall of Fame di tahun 2004. Musisi yang akrab dengan lagu “Purple Rain” juga menempati urutan ke-27 dalam jajaran ‘100 Greatest Artists of All Time’ versi Rolling Stone.

Dilansir dari NME, bulan Mei lalu, film tentang konser Prince bertajuk “Prince and the Revolution: Live” tersedia untuk ditonton secara streaming untuk pertama kalinya. Film yang menggambarkan pertunjukkan Prince selama tur Purple Rain tahun 1985 ini dirilis dalam bentuk DVD pada 2017 lalu.

Baca juga artikel terkait PRINCE atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Musik
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Alexander Haryanto