Menuju konten utama
Liga Jerman

Kurva Menurun, Klub Bundesliga Ingin Protokol COVID-19 Dilonggarkan

DFL selaku operator liga telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 ketat di restart Bundesliga 2019-2020 pada Mei lalu.

Kurva Menurun, Klub Bundesliga Ingin Protokol COVID-19 Dilonggarkan
Para pemain berebut bola saat pertandingan sepak bola Bundesliga Jerman antara Borussia Moenchengladbach dan FC Cologne di Moenchengladbach, Jerman, Rabu, 11 Maret 2020. Ini adalah pertandingan Bundesliga pertama yang dimainkan secara tertutup tanpa penonton karena wabah virus COVID-19. AP / Martin Meissner

tirto.id - Klub-klub Liga Jerman menyerukan pelonggaran protokol kesehatan di Bundesliga. Menurunnya jumlah positif COVID-19 dianggap sebagai momen tepat untuk sedikit mengurangi ketatnya aturan tersebut.

Seperti diketahui, DFL selaku operator liga telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 ketat di restart Bundesliga 2019-2020 pada Mei lalu.

Antar-pemain dilarang berjabat tangan sebelum bertanding, mereka tidak boleh berpelukan ketika merayakan gol, termasuk bola yang selalu disemprot cairan disinfektan, ialah beberapa protokol ketat tersebut.

Selain itu, para pemain cadangan dan staf pelatih pun 'diatur pergerakannya' di bangku cadangan. Staf pelatih di bangku cadangan harus berjarak satu kursi kosong, sedangkan para pemain cadangan duduk berjauhan di tribun penonton.

Kini, seiring menurunnya kurva positif COVID-19 di Jerman, beberapa pihak menyerukan agar DFL lebih fleksibel terkait aturan yang ada.

"Sulit memahami kenapa orang-orang sudah boleh berkumpul di kafe untuk menikmati capuccino tanpa menggunakan masker. Sedangkan pemain cadangan dan para direktur di tribun harus duduk berjarak dan memakai masker," kata Direktur Olahraga Bayer Leverkusen, Rudi Voller, sebagaimana dikutip dari Straitstimes, Senin (8/6/2020).

Permintaan untuk melonggarkan protokol yang ada juga didasarkan pada satu fakta positif bahwa belum ada kasus corona baru di sepak bola Jerman sejak restart Bundesliga pada pertengahan Mei lalu.

Akan tetapi, permintaan itu bukan untuk menghapus semua protokol, melainkan terhadap beberapa hal yang dirasa aneh, misalnya, pemain tidak boleh merayakan gol secara bersama, tetapi di sisi lain mereka masih berdempetan ketika membuat pagar betis.

"Setidaknya, biarkan pemain melakukan selebrasi bersama setelah mereka mencetak gol," kata Pelatih Leverkusen, Peter Bosz.

Bundesliga setidaknya telah sukses menggelar 46 pertandingan sejak dimulai lagi bulan lalu. Banyak pujian mengalir ke DFL terutama bagaimana cara mereka mengatasi situasi yang ada bisa menjadi contoh bagi liga lain.

Kini, Liga Jerman hanya menyisakan empat pekan lagi untuk mengakhiri musim 2019-2020. Perburuan gelar juara menyisakan Bayern Munchen yang unggul tujuh poin dari Borussia Dortmund di urutan dua.

Sedangkan di papan bawah, Paderborn rasanya sulit untuk keluar dari ancaman degradasi. Tinggal menanti persaingan sengit antara Werder Bremen, Fortuna Dusseldorf, Mainz, atau Union Berlin yang saling kejar agar tak melorot ke Bundesliga 2.

Baca juga artikel terkait BUNDESLIGA atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Ibnu Azis