Menuju konten utama

Kurangi Sampah Plastik, Turis di Bali akan Kena Iuran Kebersihan

"Mungkin akan kita bikin pungutan berapa dolar per turis itu, kalau datang di sana."

Kurangi Sampah Plastik, Turis di Bali akan Kena Iuran Kebersihan
Turis asal Cina berfoto di Pura Puseh Desa Batuan, Gianyar (18/11). Foto Anton Muhajir untuk Tirto.id

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk mengurangi 70 persen sampah plastik pada 2025.

Rencana tersebut disusun atas sejumlah langkah salah satunya, jelas dia, menarik iuran tambahan ke para turis untuk penanganan sampah di tempat pariwisata.

"Mungkin akan kita bikin pungutan berapa dolar per turis itu, kalau datang di sana. Uang itu akan kita gunakan untuk pembersihan," ujarnya di gedung Kemenko Maritim, Jumat (30/11/2018).

Pilot projects dari kebijakan tersebut akan dilakukan di Bali yang memiliki banyak destinasi wisata dan dibanjiri turis mancanegara.

"Nanti akan ada rapat dengan Gubernur Bali. Lagi nunggu sekarang orangnya," imbuh Luhut.

Ia menambahkan, nantinya pungutan kebersihan itu bakal dirumuskan dalam Perpres Waste to Energy yang tengah dirancang pemerintah. Mungkin akan kita bikin pungutan berapa dolar per turis itu, kalau datang di sana.

"Kita berharap (dengan aturan ini) dalam 2 tahun ke depan ada perubahan drastis," ucapnya.

Tak hanya di Bali, iuran kebersihan yang dikutip dari tiap turis tersebut bakal diterapkan di kota-kota lain yang memiliki potensi pariwisata.

Namun pengelolaan dana tersebut akan diserahkan ke masing-masing daerah.

"Ya dong semua (yang kelola) daerah. Kami hanya kan bangunkan sistem mereka," tukas mantan Menkopolhukam tersebut.

Baca juga artikel terkait SAMPAH PLASTIK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani