Menuju konten utama
Ceramah Singkat Ramadhan 2023

Kultum Ramadhan Singkat 2023 tentang Hikmah dan Keutamaan Puasa

Kultum Ramadhan singkat 2023 akan membahas tentang hikmah dan keutamaan puasa Ramadan.

KH Ahmad Naqib Noor Rozi memberikan ceramah agama saat pengajian bulan Ramadan di Masjid Agung Kauman, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/5/2018). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Kultum Ramadhan singkat 2023 pada awal puasa akan membahas tentang hikmah dan keutamaan puasa wajib di bulan suci.

Hikmah dan keutamaan puasa Ramadhan di antaranya meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, melatih menahan hawa nafsu, menyehatkan tubuh dan kinerja organ pencernaan.

Puasa selama 30 hari penuh di bulan Ramadhan sekaligus mengajarkan umat muslim lebih bersyukur setelah merasakan lapar dan kekurangan makan seperti para fakir-miskin.

Berikut ini contoh kultum singkat Ramadhan 2023 tentang hikmah dan keutamaan puasa beserta dalil-dalilnya.

Kultum Singkat Ramadhan 2023 tentang Hikmah dan Keutamaan Puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah Swt.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba'du...

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis kultum yang insyaallah dirahmati Allah Swt. Pada kesempatan berbahagia ini, dai akan menyampaikan kultum bertajuk “Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadan.”

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Umat Islam sebentar lagi akan memasuki salah satu bulan paling mulia yakni Ramadan. Rasulullah saw. mengatakan dalam sebuah hadis terkait keistimewaan bulan Ramadan, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

Bulan Ramadan tidak hanya berlimpah berkah. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam diturunkan pertama kali pada bulan ini. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 terkait bulan Ramadan sebagai Syahrul Quran atau Bulan Al-Qur’an berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Arab Latinnya:

Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.

Artinya:

Bulan Ramadan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.

Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [dia tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

Hadirin muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Sebagaimana Surah Al-Baqarah ayat 185, umat Islam diwajibkan menjalankan puasa Ramadan di siang hari selama sebulan penuh. Puasa dapat dimaknai menahan lapar, dahaga, perbuatan setubuh, hingga segala perkara lain yang membatalkannya, mulai terbitnya fajar shadiq (waktu Subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu Magrib).

Hukum menjalankan ibadah puasa adalah wajib bagi umat Islam yang telah balig dan tidak memiliki uzur syar’i, perkara di luar kemampuan diri manusia yang menyebabkan syariat memberikan kemudahan (marfu) untuk meninggalkan kewajiban seperti puasa Ramadan. Kendati demikian, wajib hukumnya bagi orang yang meninggalkan puasa untuk mengqada di hari lain di luar bulan suci tersebut sebelum datang Ramadan berikutnya.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Berbeda dengan amalan Islam lainnya, puasa memiliki salah satu keutamaan istimewa yakni pahalanya diganjar langsung Allah Swt. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenai hal tersebut dalam hadis qudsi sebagai berikut:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

Aran Latinnya:

Kullu amalibni aadama yudha'aful hasanatu 'asyru amtsalihaa ilaa sab'imiati dhi'fin. Qalallahu 'azza wajalla: Illasshauma fainnahu lii wa anaa ajzii bihii.

Artinya:

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman [yang artinya]: Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya,” (HR. Muslim).

Di sisi lain, puasa memiliki banyak hikmah dalam pelaksanaannya. Pertama, puasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Tuhan sekalian alam Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Hikmah kedua pelaksanaan puasa adalah menahan hawa nafsu. Rasulullah saw. dalam sebuah hadis bahkan menyuruh para pemuda untuk menjalankan ibadah ini apabila belum mampu menikah sebagai berikut:

Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah! Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya,” (HR. Ahmad dan Bukhari).

Hikmah lain puasa Ramadan adalah menyehatkan tubuh dan meningkatkan kinerja organ pencernaan. Selain itu, puasa mengajarkan kepada umat Islam untuk merasakan lapar dan kekurangan makanan seperti para fakir dan miskin.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikianlah kultum yang dapat dai sampaikan. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik, dan dapat menjalankan amalan puasa Ramadan 2023 selama sebulan penuh. Semoga Allah Swt. rida dengan amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof