Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-30: Menyambut Hari Kemenangan Lebaran

Ceramah Kultum Ramadhan 1443 hari terakhir Ramadan adalah tentang menyambut hari kemenangan Idulfitri.

Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-30: Menyambut Hari Kemenangan Lebaran
Ilustrasi Lebaran. foto/istockphoto

tirto.id - Ceramah kultum singkat Ramadhan hari ke-30 atau hari terakhir Ramadan 2022 adalah tentang menyambut hari kemenangan, hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.

Setelah berpuasa satu bulan lamanya di bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia akan menyambut hari kemenangan dengan merayakan Lebaran atau Idulfitri.

Ceramah Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-30

Hari Raya Idulfitri bagi umat muslim adalah hari besar, di mana saat merayakannya ada hakikat yang dituju, yaitu diri kembali pada fitrahnya dan kembali suci setelah mampu mengendalikan hawa nafsu melalui ibadah puasa.

Misi utama bulan suci Ramadan adalah mengembalikan jati diri kemanusiaan yang kita raih melalui aktivitas puasa, di antaranya qiyamul lail, zakat, infaq, sedekah dan ibadah-ibadah lainnya.

Kemudian semua aktivitas amal ibadah tersebut menjadi sempurna setelah kita menunaikan kewajiban membayar zakat fitrah untuk menyucikan jiwa.

Dari kesucian inilah diibaratkan seperti bayi baru lahir yang suci dan belum memiliki dosa.

Zakat fitrah adalah aktualisasi sikap ketaatan kepada Allah SWT, sekaligus kepedulian sosial dalam upaya memenuhi kebutuhan sesama yang berhak mendapatkan.

Kewajiban menunaikan zakat fitrah dan amal-amal sosial lainnya adalah bentuk kepedulian yang diajarkan Islam untuk membangun kepekaan sosial di antara sesama manusia bisa saling berbagi, saling mengasihi, dan saling peduli untuk meningkatkan kualitas hidup terutama bagi mereka yang membutuhkan atau menerimanya.

Allah SWT berfirman:

الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَهُمۡ بِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ يُوۡقِنُوۡنَؕ

Allaziina yuqiimuunas Salaata wa yu'tuunaz Zakaata wa hum bil Aakhirati hum yuuqinuun

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat,". (QS. Luqman: 4)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka yang berbuat kebajikan itu ialah orang-orang yang melaksanakan salat secara konsisten dan sempurna sesuai syarat dan rukunnya, menunaikan zakat sebagai bukti komitmen sosialnya, dan mereka tanpa keraguan sedikit pun meyakini adanya akhirat.

Selain salat, menununaikan zakat disebutkan salah satunya sebagai tanda makhluk Allah yang beriman.

Dengan selalu menunaikan zakat maka akan terpenuhi syarat-syarat wajib bagi seorang mukmin. Ia yakin bahwa menunaikan zakat itu adalah kewajiban karena dalam hartanya itu terdapat hak orang lain yang harus segera diserahkan.

Yakin bahwa masih ada hidup sesudah mati, yaitu di akhirat. Pada kehidupan akhirat itu setiap manusia akan memperoleh keadilan yang sempurna dari Allah. Perbuatan baik dibalas dengan surga dan perbuatan jahat dibalas dengan siksaan neraka.

Akhirnya, menjalankan ibadah puasa yang dilanjutkan zakat fitrah dan diakhiri dengan Idulfitri akan membuat kesucian diri menjadi sempurna.

Harapannya dengan amalan-amalan tersebut maka diri ini bersih dari dosa kepada Allah dan bersih pula dari dosa kepada sesama kita.

Tujuan dari berakhirnya bulan suci Ramadan tentu segala hal-hal baik yang telah dijalankan selama sebulan penuh bisa terus kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita bisa terus berbuat baik, beramal saleh, menumbuhkan rasa kebersamaan persatuan dan kesatuan, serta tolong menolong sebagai buah dari menang dalam mengendalikan hawa nafsu melalui ibadah puasa.

Baca juga artikel terkait KULTUM RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom