Menuju konten utama

Kuliner Unik Khas Sulawesi Utara: Kelelawar Hingga Sate Tikus

Ada beberapa jenis kuliner yang cenderung ekstrem di Sulawesi Utara, termasuk olahan daging kelelawar dan sate tikus.

Kuliner Unik Khas Sulawesi Utara: Kelelawar Hingga Sate Tikus
Cakalang Fufu. wikipedia/Sakurai Midori

tirto.id - Kuliner khas Sulawesi Utara terkenal dengan beberapa jenis makanan yang unik bahkan cenderung ekstrem. Ada masakan dari olahan daging kelelawar, ada pula sate tikus.

Selain Taman Nasional Bunaken yang memang sudah terkenal itu, salah satu daya tarik wisatawan saat berkunjung ke Sulawesi Utara adalah Pasar Tomohon. Di pasar tradisional ini, dijual berbagai jenis daging hewan yang jarang ditemui di pasar-pasar lainnya.

Daging tikus, anjing, ular piton, kelelawar, babi hutan, kucing, bahkan monyet, dijajakan secara bebas di Pasar Tomohon. Semua jenis "daging tak biasa" itu dijual untuk dimasak dan disantap nantinya.

Berikut ini 7 kuliner khas Sulawesi Utara yang unik, bahkan ekstrem, dihimpun dari berbagai sumber:

1. Paniki

Paniki merupakan makanan khas Sulawesi Utara yang menyajikan olahan daging kelelawar. Sajian ini merupakan salah satu ikon kuliner khas Minahasa.

Daging kelelawar biasanya dimasak dengan cabai, bawang merah, bawang putih, serai, jahe, juga santan untuk menghasilkan cita rasa yang lezat.

Namun, tak sembarangan kelelawar dapat dimasak menjadi paniki. Hanya kelelawar yang memakan buah-buahan (kalong) yang bisa dijadikan sebagai bahan baku paniki.

Selain kaya akan protein, daging kelelawar juga mengandung zat kitotefin yang dapat membantu mengobati penyakit paru-paru.

2. Bubur Tinutuan

Bubur tinutuan selama ini populer dengan sebutan bubur Manado. Tinutuan biasanya disajikan sebagai hidangan sarapan pagi, namun bubur ini tetap dapat ditemukan di warung-warung makan meskipun di luar waktu sarapan.

Bubur tinutuan biasanya disajikan dengan kuah berwarna kuning dan aneka sayuran sebagai pelengkap bubur.

Tak hanya itu, bubur khas Sulawesi Utara ini juga disajikan dengan suwiran ikan cakalang, jambal asin kering, dan sambal roa yang akan menambah rasa gurih.

3. Cakalang Fufu

Cakalang fufu merupakan salah satu makanan khas Manado yang memiliki cita rasa gurih. Cakalang fufu dibuat dari ikan cakalang atau tongkol putih yang masih segar kemudian dibumbui dan dimasak dengan cara diasap.

Masakan yang lezat dan bergizi ini tahan disimpan dalam suhu ruang selama satu bulan. Oleh karena itu, hidangan ini cocok pula untuk dijadikan buah tangan.

Menu cakalang fufu dapat ditemukan di sejumlah tempat di Sulawesi Utara, termasuk di sekitar daerah Jembatan Sario atau di pasar-pasar tradisional di Manado.

4. Woku Belanga

Woku belanga berarti olahan yang dimasak dalam belanga (panci). Berbagai bumbu seperti cabai rawit, daun jeruk, tomat, daun bawang, pandan, serai, kemiri, jahe, kunyit, daun kemangi, dan lain-lain, diolah menjadi woku.

Masakan ini sering dibuat sebagai pendamping ikan, daging ayam, atau daging sapi yang akan menambah rasa gurih dan pedas yang nikmat.

5. Sate Tikus

Tak hanya daging kelelawar, tikus pun dapat disulap menjadi hidangan lezat oleh masyarakat Sulawesi Utara. Namun, tikus yang dikonsumsi tak sembarangan. Bukan tikus-tikus yang sering berkeliaran di rumah.

Tikus yang bisa dimasak hanyalah tikus hutan berekor putih. Jenis tikus ini hanya memakan tumbuh-tumbuhan saja.

Sebelum dimasak, tikus dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu dibakar lalu diberi bumbu dan kuah santan yang kental. Biasanya, sate tikus dijajakan di pasar lengkap dengan ekor putihnya agar pembeli percaya.

Baca juga artikel terkait KULINER NUSANTARA atau tulisan lainnya dari Budwining Anggraeni Tiyastuti

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Penulis: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Editor: Iswara N Raditya