Menuju konten utama
Bursa Ketum Partai Golkar

Kubu Bamsoet Sebut Kehadiran JK di Kosgoro Tak Dukung Airlangga

Darul Siska tak mau kehadiran JK diartikan sebagai bentuk dukungan ke Airlangga maju di bursa ketua umum Golkar.

Kubu Bamsoet Sebut Kehadiran JK di Kosgoro Tak Dukung Airlangga
Wakil Presiden Jusuf Kalla. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

tirto.id - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menghadiri Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) V Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957, Rabu (31/7/2019) pekan lalu. Dalam acara di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan itu, JK yang merupakan politikus senior Partai Golkar turut menyaksikan deklarasi dukungan agar Airlangga maju kembali untuk kepemimpinan periode 2019-2024.

Politikus Senior Partai Golkar, Darul Siska tak setuju bila kehadiran JK bisa diartikan sebagai dukungan kepada Airlangga. Menurut dia, JK justru mengingatkan bahwa Munas Partai Golkar tak boleh berujung pada lahirnya partai baru akibat adanya kubu-kubu yang tak puas dengan hasil Munas.

"Saya enggak dapat informasi Pak JK beri dukungan, Pak JK di situ mengatakan sesudah Munas nanti jangan ada lagi partai baru yang dari pecahan Golkar. Oleh karena itu, selenggarakan lah Munas secara demokratis. Itu informasi yang saya dapat," jelas Darul saat dihubungi reporter Tirto, Senin (5/8/2019).

Darul Siska yang masuk dalam tim sukses pemenangan Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk Ketum Golkar itu juga tak mau kehadiran JK diartikan sebagai bentuk dukungan ke Airlangga.

"Enggak bisa, dari informasi yang saya dapat Pak JK enggak ucap seperti itu," ucapnya.

Secara politik, Bamsoet dan Airlangga sedang terlibat perang dingin jelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019 pada Desember mendatang.

Kehadiran JK dalam acara Kosgoro menurut Darul Siska tak bisa dianggap sebagai permintaan restu Airlangga. Apalagi juga dikaitkan dengan Bamsoet yang meminta restu ke Presiden Joko Widodo saat bertandang ke Istana Negara (15/7/2019) lalu.

Menurut Darul Siska, yang dilakukan keduanya hanyalah sekadar menginformasikan keinginan mereka karena memiliki posisi sebagai pejabat negara.

"Menurut saya bukan restu, ya kulonuwon [pamit] lah, permisi memberitahu," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto