Menuju konten utama

Kuartal I 2019, Penumpang Bandara Kertajati Baru 1,1% dari Target

Jumlah penumpang di Bandara Kertajati baru mencapai 30-an ribu orang selama kuartal I 2019. 

Kuartal I 2019, Penumpang Bandara Kertajati Baru 1,1% dari Target
Bagian depan bangunnan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Target Bandara Internasional Jawa Barat (Bandara Kertajati) melayani 2,7 juta penumpang tahun ini kemungkinan sulit tercapai. Sebab, selama tiga bulan awal tahun ini atau kuartal I 2019, jumlah penumpang yang dilayani bandara ini baru sekitar 1,1 persen dari target.

Direktur Keuangan dan Umum PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BJIB) Muhammad Singgih, mengakui bandara di Kabupaten Majalengka itu baru melayani sekitar 30.000-an penumpang selama Januari-Maret 2019.

"Kami akan tetap kejar meskipun di dua bulan pertama ini masih jauh. Itu baru menerbangkan sampai sekarang sekitar 30-an ribu penumpang," ujar Singgih saat dihubungi, Rabu (10/4/2019).

Singgih mengatakan salah satu faktor penyebab sepinya aktivitas penumpang adalah sulitnya akses jalan menuju Bandara Kertajati. Infrastruktur penunjang menuju bandara seperti jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan juga belum rampung. Sementara proyek-proyek penunjang lainnya, seperti Aerocity baru mulai pembangunannya.

Menurut Singgih, hal ini lah yang menyebabkan banyak maskapai masih enggan membuka rute ke Bandara Kertajati. Akibatnya, sebagian besar penumpang lebih memilih menggunakan Bandara Husein Sastranegara.

Per-akhir Maret lalu, kata Singgih, baru maskapai Citilink yang memberikan layanan penerbangan domestik di bandara Kertajati.

"Kita masih ada sisa waktu untuk mengejar target karena ini kan start awal masih melalui extra effort [usaha ekstra]," ucap dia.

Untuk meningkatkan kapasitas penumpang, Singgih menyampaikan BJIB dan pemerintah Jawa Barat telah memberikan sejumlah insentif, baik bagi maskapai maupun penyedia jasa transportasi ke Bandara Kertajati.

"Lending fee kita bebaskan, bahkan passenger service charge (PSC) pun juga kita diskon dari Rp65 ribu diskon jadi Rp40 ribu. Kemudian, [angkutan] multimoda dari depan stasiun Bandung ke Kertajati kemarin sempat disubsidi dan tidak berbayar," ujar Singgih.

Meski demikian, ia menilai insentif itu memang belum cukup serta dibutuhkan langkah-langkah lain yang lebih strategis untuk menarik minat maskapai membuka rute ke Bandara Kertajati.

"Terget kita itu selanjutnya kita cari pelanggan sebanyak-banyaknya dulu supaya pelanggan masuk, baru maskapainya. Karena kita kan ada program, di bulan ini untuk mudik. Dan gomik-gimiknya udah kita siapin," kata Singgih.

Baca juga artikel terkait BANDARA KERTAJATI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom