Menuju konten utama

KSP Jelaskan Unggahan Wayang Jokowi Bukan Jemawa Koalisinya Menang

KSP menyebutkan bahwa unggahan Presiden Joko Widodo bukan bermaksud menyindir koalisinya sebagai pemenang.

KSP Jelaskan Unggahan Wayang Jokowi Bukan Jemawa Koalisinya Menang
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) saat pertemuan di FX Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Eko Sulistyo menyebutkan bahwa unggahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan bermaksud menyindir koalisinya sebagai pemenang.

Sebelumnya Jokowi sempat mengunggah video perwayangan dengan tulisan "lamun sira sekti, aja mateni."

Eko menyebut, secara harafiah, arti kalimat itu adalah "meski anda sakti, tapi jangan membunuh". Dengan pesan itu, Jokowi ingin memakai memori kolektif masyarakat Jawa untuk mengingatkan semua pihak, bukan satu pihak tertentu.

"Pak Jokowi ingin memberi pesan meski kita memiliki kekuasaan, jangan merendahkan bagi yang menderita kekalahan," kata Eko kepada reporter Tirto, Senin (22/7/2019).

Eko menegaskan tidak ada pesan politik praktis dalam unggahan tersebut. Justru Jokowi ingin memberi pengajaran kepada masyarakat secara umum. Kendati ada tokoh Gatotkaca di situ, Eko tetap menilai maksudnya bukan kepada politik.

Pengingat itu juga dikhususkan bagi generasi muda. Dalam unggahan itu, Jokowi juga mengajak orang untuk belajar dari para leluhur.

"Itu pesan moral yang lebih luas. Bukan hanya pada politik," ucap Eko lagi.

"Termasuk juga kepada generasi yang saya kira mungkin sudah sangat tidak mengerti atau melupakan ajaran moral nenek moyang."

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, unggahan perwayangan itu bukanlah sesuatu yang rumit dipahami. Jokowi hanya ingin menyampaikan pesan kemanusiaan dengan gambaran Gatotkaca memberi pada kepada masyarakat.

"Ini mengandung pesan-pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi. Bagaimanapun juga kekuasaan tidak boleh dipakai untuk menindas," kata Hasto di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Namun, Hasto tidak mau menanggapi dengan jelas apakah ada hubungan unggahan itu dengan sikap Jokowi di kabinet. Dia hanya menegaskan sikap tidak menindas harus dimiliki penguasa.

"Dengan wayang ini kami diingatkan terhadap nilai-nilai filsafat kita sebagai bangsa besar," tegasnya lagi.

Baca juga artikel terkait KOALISI JOKOWI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri