Menuju konten utama

Kronologi Tewasnya Bos Tembakau di Temanggung dengan Luka Tembak

Dwi menyimpulkan kejadian ini bukan pembunuhan atau motif kriminal.

Kronologi Tewasnya Bos Tembakau di Temanggung dengan Luka Tembak
Ilustrasi. FOTO/Istock

tirto.id - Agung Purnomo (74), pengusaha tembakau asal Temanggung, Jawa Tengah ditemukan tewas di rumahnya, Jumat (23/11/2018). Jenazah Agung pertama kali ditemukan oleh penjaga rumah tersebut, Saiful Islam, sekitar pukul 05.00 WIB.

Saiful menemukan kejadian itu saat hendak mematikan lampu di sebuah ruangan rumah korban. Ia pun kaget saat melihat majikannya itu telah bersimbah darah.

Tanpa pikir panjang, Saiful langsung menginformasikan kejadian itu ke anggota keluarga, mulai anak korban yang bernama Viktor (33) dan pembantu rumah tangga Retno Wulaningsih (21).

"Keluarga selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian, yang ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara," kata Saiful, seperti dikutip Antara.

Senada dengan Saiful, Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Dwi Hariyadi memastikan Agung Purnomo tewas karena tertembus peluru dari senjata api milik korban.

Pasalnya, kata Dwi, polisi menemukan senapan laras panjang merek Remington kaliber 308 di dekat tubuh korban. Dwi memastikan, senjata itu memiliki izin resmi dan biasa digunakan untuk berburu. Agung, kata dia, juga masih tercatat sebagai anggota Perbakin Temanggung.

Melacak Kejadian dengan CCTV

Dugaan ini, kata dia, juga diperkuat dengan rekaman CCTV yang terpasang tidak jauh dari ruang tempat korban ditemukan meninggal. Dalam rekaman tersebut, kata Dwi, korban terlihat sedang mengotak-atik senjata api sekitar pukul 02.00 WIB. Tiba-tiba pelatuk tertarik disertai dengan letusan peluru yang menembus tubuh korban.

Agung, dijelaskan Dwi, kemudian tersungkur setelah membentur kursi yang berada di lokasi yang sama. Dengan adanya rekaman CCTV tersebut, Dwi juga yakin tidak ada satu orang pun yang berada di lokasi kejadian. Sehingga, ia menyimpulkan kejadian ini bukan pembunuhan atau motif kriminal.

"Yang jelas kami sedang mendalami apakah yang bersangkutan meninggal akibat tidak sengaja tertembak senapan tersebut atau memang sengaja menembak diri. Namun, perlu saya tegaskan bahwa senjata tersebut resmi dan legal karena dia memang anggota Perbakin," kata dia.

Berdasarkan kesaksian pembantu rumah tangga korban, Retno mengatakan dirinya mendengar suara seperti kaca pecah sekitar pukul 01.30 WIB. Namun, dia tidak mengecek asal suara tersebut dan melanjutkan tidur.

Sementara anak korban, Viktor, menceritakan tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelum korban ditemukan tewas dengan luka tembak tersebut. Ia mengatakan, sang ayah memang terbiasa merawat senjata laras panjang koleksi keluarga yang memiliki hobi sama, yakni menembak.

Sehingga, kata dia, pihak keluarga cukup terkejut dengan adanya peristiwa nahas itu. "Tidak tahu apa yang menyebabkan insiden ini terjadi. Yang jelas sebelum kejadian, malam harinya kami sempat ngobrol bersama. Namun, memang ayah saya kelihatan mondar-mandir di ruangan tersebut," kata Victor.

Baca juga artikel terkait KASUS PENEMBAKAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto