Menuju konten utama

Kronologi & Penyebab Meninggalnya 2 Suporter Persib di Stadion GBLA

Polrestabes Bandung menjelaskan dugaan penyebab meninggalnya dua suporter Persib diakibatkan antrean penonton yang membeludak.

Kronologi & Penyebab Meninggalnya 2 Suporter Persib di Stadion GBLA
Foto udara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/11/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menyebut tewasnya dua pemuda di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (17/6), diduga diakibatkan antrean penonton yang membeludak saat ingin masuk ke stadion.

Sesuai dengan prosedur, menurutnya penonton harus terlebih dahulu menunjukkan tiket jika ingin masuk ke stadion. Namun, kata dia, banyak penonton yang tak sabar ingin masuk ke dalam gedung stadion.

"Dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antrean-nya juga sudah ada," kata Aswin di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Menurutnya, kebanyakan dari penonton tersebut ingin buru-buru masuk sehingga melupakan keselamatan. Dari momen berdesak-desakan itu, kata dia, tiba-tiba ada sejumlah orang yang pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Selama proses pengamanan, menurutnya polisi yang berjaga di lokasi selalu mengimbau kepada para penonton yang hadir agar antre secara tertib. Selain itu, menurutnya petugas di lokasi pun meminta untuk mundur bagi penonton yang tidak memiliki tiket.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mencatat ada sebanyak delapan pintu akses masuk ke stadion yang jebol karena massa yang membeludak.

Adapun Stadion GBLA dapat menampung penonton totalnya sebanyak 38 ribu. Namun, Ibrahim memperkirakan massa yang hadir ke area tersebut diprediksi mencapai 40-45 ribuan.

"Kondisi penonton yang tidak mempunyai tiket memaksakan untuk masuk dan menjebol pintu, saat bergerombol dan berdesakan tersebut, ada seseorang yang di gotong oleh beberapa penonton lain keluar kerumunan dalam keadaan lemas," kata Ibrahim.

"Kita menyampaikan prihatin terhadap insiden ini, dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya korban," tambahnya.

Dua pemuda yang menjadi korban meninggal itu merupakan Bobotoh bernama Ahmad Solihin asal Cibaduyut, dan Sopiana Yusup anggota Viking asal Bogor.

Peristiwa itu terjadi saat adanya laga Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya. Kedua kesebelasan bertemu dalam pertandingan lanjutan Grup C Piala Presiden 2022.

PSSI Investigasi Meninggalnya Suporter Bobotoh Persib

PSSI melalui Komite Disiplin akan menginvestigasi kasus meninggalnya dua orang suporter di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pada Jumat (17/6/2022), tepatnya pada laga Grup C Piala Presiden 2022 Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya.

Dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Sabtu, Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing menegaskan bahwa pihaknya akan menghukum pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam perkara tersebut.

"Kami segera melakukan investigasi kenapa ini bisa terjadi. Kami tidak bisa berandai-andai soal peristiwa ini," ujar Erwin.

Meski demikian, purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal itu menduga hilangnya nyawa dua suporter itu lantaran jumlah penonton Stadion GBLA melebihi kapasitas yang ditentukan.

Erwin mengatakan, pihak kepolisian menetapkan kapasitas maksimal Stadion GBLA adalah 15.000 penonton pada laga Piala Presiden 2022.

Akan tetapi, jika melihat dari tayangan televisi, PSSI menduga jumlah penonton di GBLA saat pertandingan Persib kontra Persebaya lebih banyak dari itu.

"Kalau kita melihat stadion yang penuh, amat mungkin itu over capacity. Lalu di mana kesalahannya? Apakah panitia mencetak tiket tidak sesuai dengan regulasi, atau panpel yang tidak siap? Kami akan mendalami semuanya," tutur Erwin.

Pria berusia 69 tahun itu pun meminta semua pihak agar menunggu hasil penyelidikan kasus tersebut oleh PSSI dan Polri.

"PSSI akan mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan pihak kepolisian. Nantinya jika semua sudah terjawab penyebab semua ini, kami akan membuka hasilnya ke publik," kata Erwin.

Sementara itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah menyatakan belasungkawa atas kasus tersebut.

PSSI menyatakan, berdasarkan laporan dari panitia, dua suporter itu meninggal karena terjatuh dan terinjak.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun meminta semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2022 agar lebih maksimal dan sigap dalam pelaksanaan pertandingan.

"Mudah-mudahan kejadian yang sama tidak akan terulang lagi," ujar Iriawan.

Baca juga artikel terkait SUPORTER PERSIB

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri