Menuju konten utama

Kronologi Pasien Positif COVID-19 Berusaha Kabur dari RSUD Malang

Usai kondisinya dinyatakan membaik, pasien positif COVID-19 sempat kabur dari RSUD Malang dan hampir menaiki ojek yang ada di depan gedung rumah sakit.

Kronologi Pasien Positif COVID-19 Berusaha Kabur dari RSUD Malang
Petugas medis melakukan tes swab kepada salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Kalimantan Utara, Selasa (28/4/2020). ANTARA FOTO/Fachrurrozi/hp.

tirto.id - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Saiful Anwar atau yang biasa dikenal sebagai RSSA Malang menjelaskan kronologi terkait berusaha kaburnya satu orang pasien pasien positif COVID-19 dari rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD dr Saiful Anwar Malang dr Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa pasien perempuan dengan status positif COVID-19 tersebut, berusaha meninggalkan RSUD Saiful Anwar pada Selasa (14/7) kemarin usai dinyatakan kondisinya mulai membaik dan direkomendasikan untuk isolasi mandiri.

"Namun, pasien tidak sabar, dan berusaha keluar dari ruang isolasi," kata Kohar, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (15/7/2020) dilansir dari Antara.

Kronologi kejadian tersebut, lanjut Kohar, setelah dinyatakan ada perbaikan kondisi secara klinis dan direkomendasikan untuk isolasi mandiri, pihak RSUD dr Saiful Anwar Malang menghubungi Dinas Kesehatan Kota Malang untuk melakukan penjemputan pasien.

Namun, pasien tersebut merasa tidak sabar dan berusaha keluar dari ruang isolasi pada saat petugas dan perawat sedang melakukan penanganan terhadap pasien lainnya. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (14/7) sekitar pukul 14.00 WIB.

Usaha pasien positif COVID-19 untuk keluar rumah sakit tersebut, diketahui oleh petugas yang melakukan pengawasan dari kamera Closed Circuit Television (CCTV). Petugas yang berjaga berusaha menghentikan pasien tersebut untuk meninggalkan gedung rumah sakit.

"Namun karena petugas tidak mengenakan APD lengkap, petugas hanya bisa memperingatkan secara verbal dan mengikuti pasien tersebut," ujar Kohar.

Pasien positif COVID-19 tersebut, sudah sempat berada di luar rumah sakit dan mendekati tukang ojek yang berada di sekitar rumah sakit. Petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap menghampiri pasien dan membujuk pasien tersebut untuk kembali ke rumah sakit.

"Namun akhirnya pasien bisa dibujuk, dan dievakuasi ke ruang isolasi rumah sakit. Proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit," kata Kohar.

Usai dilakukan evakuasi tersebut, lanjut Kohar, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Malang tiba untuk menjemput pasien, dan selanjutnya akan melaksanakan isolasi mandiri yang diawasi penuh oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.

Kohar menjelaskan, pasien positif COVID-19 tersebut, merupakan pasien isolasi COVID-19 yang baru saja melakukan persalinan pada Minggu (12/7). Pasien tersebut ditempatkan di ruang isolasi yang memiliki fasilitas standard VIP.

Sebagai catatan, penanganan pasien positif COVID-19 di RSUD dr Saiful Anwar Malang dipusatkan di Paviliun Graha Puspa Husada, yang sebelumnya merupakan Paviliun VIP. Dengan fasilitas tersebut, pasien tersebut merasa tidak mampu membayar biaya yang cukup tinggi.

"Selain itu, pasien juga khawatir terhadap anak-anaknya yang ada di rumah, selain bayi yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," ujar Kohar.

Pihak RSUD dr Saiful Anwar Malang akan memperketat dan membedakan akses keluar masuk bagi pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas, agar tidak ada lagi kejadian pasien berusaha meninggalkan rumah sakit sebelum waktunya.

Selain itu, komunikasi antara pasien dan keluarga pasien akan ditingkatkan, agar bisa memahami betul terkait hak dan kewajiban pasien pada saat berada di ruang isolasi penanganan COVID-19.

Baca juga artikel terkait KASUS POSITIF COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto