Menuju konten utama

Kritik Pemain Soal La Liga Jalan Terus di Tengah Wabah Corona

Pada saat wabah virus corona melanda Spanyol, La Liga tetap melanjutkan jadwal kompetisi dengan menggelar laga tanpa penonton. Keputusan ini menuai kritik dari para pemain, termasuk asosiasi. 

Kritik Pemain Soal La Liga Jalan Terus di Tengah Wabah Corona
Pesepak bola Real Madrid Karim Benzema (kanan) menendang bola ke arah gawang Athletic Bilbao yang dijaga Unai Simon (kiri) dalam laga lanjutan Liga Spanyol, di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Minggu (22/12/2019). ANTARA FOTO/Reuters-Juan Medina/hp.

tirto.id - Associacion de Futbolistas Espanoles (AFE) atau asosiasi pemain sepak bola Spanyol, memberikan pernyataan sikap menanggapi jadwal La Liga 2019/2020 yang terus berlanjut di saat wabah virus corona (Covid-19) melanda Spanyol.

Keputusan La Liga untuk tetap melanjutkan kompetisi dengan tidak dihadiri penonton) mendapat reaksi dari sejumlah kalangan, tak terkecuali asosiasi pemain. Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Marca, asosiasi pemain sepak bola Spanyol mempertanyakan keputusan tersebut.

AFE pun menuntut pertandingan-pertandingan La Liga 2019/2020 ditunda, alih-alih digelar tanpa penonton. Mereka khawatir pertandingan tanpa penonton tak dapat menjamin virus corona tidak tersebar.

"Kami menyadari upaya mereka [La Liga] untuk meminimalisir resiko [penyebaran corona]. Tetapi terdapat risiko yang tidak bisa dihindari dengan tiadanya penggemar yang datang [ke Stadion]," tulis pernyataan resmi AFE dikutip dari Marca.

Dalam rilis terbaru La Liga, dua kompetisi divisi sepak bola tertinggi di Spanyol bakal melanjutkan pertandingan sesuai jadwal hingga akhir musim.

Presiden La Liga, Javier Tebas, menyebut pihaknya tak akan menghentikan kompetisi sebelum ada instruksi dari pemerintah Spanyol. Meski begitu, pertandingan-pertandingan itu bakal dilaksanakan tanpa penonton, demi mengantisipasi penyebaran virus corona.

Keputusan La Liga tersebut dipertanyakan karena Spanyol saat ini menjadi negara ketiga dengan jumlah kasus Covid-19 terbanya ketiga di Eropa, setelah Perancis dan Italia.

Merujuk pada data Coronavirus COVID-19 Global Cases by CSSE Johns Hopkins University, Spanyol saat ini berada di posisi keenam dalam daftar negara dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Spanyol kini 1.695 pasien Covid-19, dengan angka kematian mencapai 36 jiwa. Data per 11 Maret 2020 itu juga menunjukkan, baru 135 pasien Covid-19 di Spanyol yang dinyatakan sembuh.

Pemain Celta Vigo, Denis Suarez juga menanggapi keputusan La Liga untuk melanjutkan kompetisi tanpa kehadiran penonton. Menurut pemain berusia 26 tahun itu, tidak adanya penonton membuat esensi dari kompetisi jadi berkurang.

"Kami bermain untuk penggemar yang mendukung kami di stadion, [jika mereka tidak di belakang kami] apakah laga yang kami mainkan ada artinya?" tulis Denis Suarez di akun twitternya.

Pernyataan senada disampaikan oleh gelandang Rayo Vallecano, Mario Suarez, yang menyebut pertandingan sepak bola tanpa suporter tidak memiliki arti. Meski mengamini kesehatan menjadi prioritas utama, tetapi mencegah penularan virus dengan menggelar laga tertutup bukanlah solusi.

"Di dunia olahraga, dalam kasus ini sepak bola, bermain tanpa penggemar adalah pertandingan yang tidak memiliki arti," tulis Mario Suarez, di akun twitter pribadinya.

Dua kompetisi divisi teratas Spanyol, yakni La Liga Santander dan La Liga SmartBank dijadwalkan menggelar pertandingan tanpa penonton dalam dua pekan ke depan.

Tidak menutup kemungkinan, pertandingan-pertandingan sepak bola di Spanyol juga bakal digelar tanpa penonton hingga akhir musim.

Sebelumnya, dilansir dari BBC Serie A telah menghentikan sementara kompetisi sampai bulan April 2020, akibat peningkatan drastis kasus Covid-19 di negara tersebut. Selain itu, sejumlah kompetisi di Eropa juga mengalami penundaan jadwal karena kasus yang sama.

Baca juga artikel terkait LA LIGA atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Addi M Idhom