Menuju konten utama
Larangan Ekspor Batu Bara

Krisis Pasokan Batu Bara, PLN Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik

PT PLN (Persero) berkomitmen memastikan tidak ada pemadaman listrik dan berupaya memenuhi pasokan batu bara minimal 20 hari operasi.

Krisis Pasokan Batu Bara, PLN Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik di Jalan Raya Tanjung, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis (1/4/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

tirto.id - PT PLN (Persero) memastikan tidak akan ada pemadaman listrik meski mengalami krisis pasokan batu bara. PLN berkomitmen menjaga stabilitas pasokan batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 hari operasi untuk seluruh pembangkit.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan langkah cepat dan tegas pemerintah melalui kebijakan strategis yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional sangat membantu PLN dalam memastikan ketersediaan energi primer.

"Untuk jangka pendek strategi kami adalah upaya menghindari pemadaman," kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Dia menjelaskan bahwa perseroan harus memastikan 20 juta metrik ton batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi pada Januari 2022.

Jumlah itu terdiri atas 10,7 juta metrik ton dari kontrak eksisting dan 9,3 juta metrik ton tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman.

"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ujar Darmawan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional.

PLN akan bekerja keras, efektif, dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit.

Sebagai langkah antisipasi ke depan, perseroan akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen.

Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim cost, insurance, and freight (CIF) membeli batu bara dengan harga sampai di tempat atau skema free on board (FOB) membeli batu bara di lokasi tambang.

Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan.

Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam. PLN terus berupaya dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang berkualitas, mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan para mitra pemasok batu bara yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat," ucap Darmawan.

Selain mengapresiasi dukungan mitra pemasok batu bara, Darmawan juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah terhadap kebijakan menghadapi krisis energi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mewajibkan hasil pengolahan sumber daya alam diutamakan untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum ekspor. Jokowi menyebut seperti batu bara dan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).

"Saya perlu mengingatkan bahwa pemerintah mewajibkan perusahaan swasta, BUMN beserta anak perusahaan yang bergerak baik di bidang pertambangan perkebunan maupun pengolahan sumber daya alam lainnya untuk mengutamakan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum melakukan ekspor," kata Jokowi dalam keterangan pers, Senin (3/1/2022) malam.

Jokowi menginstruksikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN dan PLN untuk menyelesaikan masalah pasokan batu bara untuk kebutuhan energi. Dia menegaskan pemerintah sudah membuat mekanisme domestic market obligation (DMO) yang mewajibkan seluruh perusahaan tambang memenuhi kebutuhan pembangkit energi milik PLN.

Menurut Darmawan, atas kebijakan pemerintah dan dukungan nyata dari para mitra kerja, pasokan batu bara mulai mengalir deras.

"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Presiden yang turun langsung memberikan arahan jelas berbasis pada filosofi bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat," pungkas Darmawan.

Baca juga artikel terkait PLN

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri