Menuju konten utama

KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam Sekitar 850 Meter

KRI Nanggala telah dinyatakan tenggelam berdasarkan bukti-bukti otentik.

KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam Sekitar 850 Meter
FOTO ARSIP - Kapal Selam KRI Nanggala-402 melakukan "Sailing Pass" di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/9/2014). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

tirto.id - Tim pencari menyatakan kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu 21 April 2021 dini hari di perairan Bali sebelah utara menuju fase subsunk alias tenggelam. Hal ini diputuskan setelah mereka menemukan beberapa barang bukti otentik.

“Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala. Nanti dijelaskan KASAL terkait isyarat yang ketiga, yaitu subsunk,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat membuka konferensi pers, Sabtu (24/4/2021) sore.

KASAL TNI AL Yudo Margono menyebutkan bukti-bukti otentik yang dimaksud, yaitu benda hitam yang merupakan pecahan peluru tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin yang pernah diperbaiki di Korea pada 2012, botol berwarna oranye berisi pelumas, alas yang biasa dipakai ABK, hingga spons.

“Barang-barang ini tidak dimiliki umum. Dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas dan dari ahli mantan-mantan ABK Nanggala diyakini barang milik Nanggala,” kata Yudo dalam kesempatan yang sama.

“Dengan alat yang sudah keluar, [disimpulkan] terjadi keretakan. Sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu. Barang-barang [disebut] keluar karena barang ini sebenarnya ada di dalam. Penahan atau pelurus torpedo ini sampai keluar, jadi ada keretakan besar,” katanya.

Yudo mengatakan kemungkinan posisi kapal berada di 850 meter di bawah permukaan laut.

Dengan dasar temuan-temuan tersebutlah dia bilang pencarian kapal ditingkatkan menuju subsunk. “Kita akan siapkan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan selamat,” kata dia.

Di dalam KRI Nanggala bertugas 53 orang, terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Meski menyatakan kapal retak dan ketersediaan oksigen dalam kondisi normal sudah habis pukul 3 pagi tadi, Yudo menyebutkan bahwa harapan para awak selamat masih ada. Pertama soal keretakan. Menurutnya itu tak serta merta membuat air masuk seluruhnya karena kapal selam itu sendiri terdiri dari bilah-bilah. Mungkin satu bilah terisi air, tapi bilah lain tidak.

Kedua soal ketersediaan oksigen. Menurutnya oksigen sudah habis jika memang di kapal tersebut tak ada lagi listrik. Namun, “kalau enggak black out, kalau ada listrik, bisa sampai lima hari,” kata Yudo.

Baca juga artikel terkait KRI NANGGALA 402 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino